Capital Market & Investment zkumparan

SDM dan Teknologi Menyokong Pilar Pengembangan BEI

Direksi Bursa Efek Indonesia di jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.(Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencanangkan program kerja di tahun 2020 hingga 2021, yaitu “Melakukan Pendalaman Pasar Modal, Meningkatkan Efisiensi, dan Transparansi” yang selaras dengan rencana induk (master plan) BEI pada 2021-2025. Serangkaian inisiatif yang akan dijalankan oleh BEI mempertimbangkan beberapa asumsi makro ekonomi yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2021 dan telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Visi dan misi BEI ditetapkan untuk “Menjadi Bursa Kredibel yang Menggerakkan Pendalaman Keuangan dan Memberdayakan Indonesia menjadi Ekonomi Terbesar ke-5 pada tahun 2045”. Dalam upaya mewujudkan aspirasi BEI tersebut, sejumlah inisiatif telah ditetapkan pada 4 Pilar Utama Pengembangan. Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI, mengatakan pondasi utama untuk mendukung keempat pilar tersebut, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur teknologi informasi (TI).

Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan BEI, menyebutkan BEI berinisiatif memanfaatkan pendekatan teknologi informasi atau digitalisasi untuk menyokong program pendidikan pasar modal dan mendorong peningkatan investor ritel. “Pendekatan digital mendorong hal ini di masa pandemi. Pasar lebih efisien, mekanisme perdagangan seperti mekanisme harga saham yang setara dengan standar global hingga mendorong minat perusahaan melakukan IPO, ” ujar Hasan di jumpa pers virtual RUPSLB BEI di Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Laksono Widito Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, menambahkan transaksi investor ritel di platform online pada masa pandemi Covid-19 ini meningkat drastis, berdasarkan data-data yang disodorkan Anggota Bursa (AB). BEI, lanjut Widodo, membantu infrastruktur TI di perusahaan efek atau AB itu untuk mempermudah investor melakukan transaksi online. ”Ke depannya, aktivitas transaksi investor ritel akan meningkat di online dan menjadi habit baru, oleh karena itu BEI memberikan insentif dalam ketahanan IT sehingga transaksi online akan terjaga keamanannya,” ungkap Widodo.

Pengembangan IT, menurut Inarno, merupakan salah satu inisiatif BEI yang tercakup dalam empat pilar utama pengembangan dalam lima tahun mendatang. Pilar pertama adalah meningkatkan efisiensi sebagai Bursa Efek dalam penggalangan dana dan aktivitas perdaganganuntuk menarik partisipasi yang lebih besar. Hal ini dapat meliputi serangkaian inisiatif yang ditujukan untuk mengoptimalkan core function Bursa, baik dari sisi supply dan demand,” sebut Inarno.

Yang kedua adalah pilar untuk mengembangkan area pertumbuhan baru, termasuk pasar modal syariah, pilar ketiga untuk memperluas cakupan layanan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pelaku pasar, dan pilar yang keempat mengenai tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi. Pilar ini merupakan pilar yang sangat penting yang mengedepankan pasar yang teratur melalui tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi untuk mendukung pengembangan bursa efek ke depannya. “Pondasi utama untuk mendukung keempat pilar tersebut, yaitu sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dan kapabilitas infrastruktur TI yang andal dalam memenuhi pengembangan lima tahun ke depan,” tutur Inarno.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved