Trends Economic Issues zkumparan

Trade Expo 2019 Bidik Kenaikan Transaksi 15%

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat memberikan sambutan dalam pembukaan Trade Expo Indonesia 2019. (Dok. Kemendag)

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan transaksi pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 tumbuh 15% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 8,45 miliar.

“Tahun ini kami menargetkan untuk menyambut lebih dari 35 ribu eksportir, importir, dan investor. Mudah-mudahan dapat mencapai total transaksi ekspor dan investasi dengan target meningkat 15% dari tahun sebelumnya,” kata dia saat memberikan sambutan pada pembukaan TEI 2019 di ICE BSD, Tangerang, (16/10/2019).

Enggar mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, TEI berhasil dilaksanakan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, hal ini membuktikan adanya kerja sama yang solid antara pengusaha Indonesia dan negara-negara mitra dagang.

Mendag optimistis penyelenggaraan TEI tahun ini akan memperoleh capaian positif seperti tahun lalu. “Meskipun saat ini kita menghadapi tantangan global yang semakin dinamis dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi dunia, ada ribuan buyers yang siap meramaikan arena TEI 2019,” lanjut Mendag.

Pada TEI 2019 tercatat ada 1.497 perusahaan nasional yang memamerkan produk dan jasa terbaik di Indonesia, mulai dari produk manufaktur, produk kreatif inovatif, industri strategis, hingga kerajinan. Sementara, telah terdaftar 6.025 buyers dari 120 negara. Negara-negara dengan jumlah buyers terbanyak selain Indonesia yaitu Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, Tiongkok, India, Thailand, Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Sri Lanka.

Dari jumlah buyers yang telah mendaftar tersebut, ada 10.079 permintaan terhadap produk unggulan Indonesia, yaitu kopi, makanan dan minuman dalam kemasan, produk bahan makanan, tekstil dan garmen, serta kerajinan tangan.

Mendag juga mengungkapkan, telah terjadwal sekitar 84 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 25 negara dari program misi pembelian (buying mission), diantaranya dengan Jepang, Malaysia, Spanyol, Somalia,India, dan Australia.

Berbagai produk yang diminati beberapa negara tersebut antara lain batu bara, sarang burung walet, kertas, kopi, plastik, minyak nabati, sayuran dan buah-buahan, makanan laut, makanan olahan, hasil perkebunan, boneka, rempah-rempah, karet, arang kelapa, minyak kelapa murni (VCO), alat kesehatan, besi baja, dan baja anti karat.

Dalam kesempatan yang sama, Kemendag meluncurkan situs web Ekspor Impor Kemendag http://exim.kemendag.go.id. Situs ini memuat sistem informasi mekanisme ekspor, seperti persyaratan ekspor, tarif, serta tindakan nontarif (NTM) komoditas ekspor pada 17 negara yang sudah melakukan ratifikasi perjanjian dagang.

“Sistem ini akan membantu pelaku usaha dalam menentukan negara tujuan ekspor berdasarkan skema yang lebih mudah dan menguntungkan,” ujar Mendag.

Mendag juga berharap, para Kepala Dinas Perdagangan Provinsi, Kabupaten/Kota di daerah agar melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha di daerahnya masing-masing untuk memahami ketentuan, persyaratan, tarif, Ketentuan Asal Barang (ROO), dan NTM di negara tujuan ekspor.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved