Next Gen zkumparan

Aryo K. Hardjoprakoso, Menyelaraskan Modernitas dengan Heritage Sahid Group

Aryo K. Hardjoprakoso, Menyelaraskan Modernitas dengan Heritage Sahid Group
Aryo Kusumadharma Hardjoprakoso, Corporate Operation & Product Development Manager.
Aryo Kusumadharma Hardjoprakoso, Corporate Operation & Product Development Manager Sahid Group.

Demi meneruskan cita-cita sang pendiri, Aryo Kusumadharma Hardjoprakoso tampaknya sedang disiapkan untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan salah satu ikon bisnis properti dan perhotelan Indonesia, Sahid Group. Sebagai generasi ketiga, salah satu cucu Sukamdani Sahid Gitosardjono (pendiri Sahid Group) dan anak tunggal Wiryanti B. Sukamdani (Preskom PT Hotel Sahid Jaya International Tbk.) ini bergabung dengan perusahaan keluarganya itu sejak 2017. Hingga saat ini, Aryo menjabat sebagai Corporate Operation & Product Development Manager.

Pria berusia 28 tahun ini memiliki latar belakang pendidikan S-1 Perhotelan dengan spesialisasi Hospitality Development and Planning di Cornell University, AS, dan lulus pada 2016. Sebelum bergabung dengan Sahid Group, Aryo sempat magang di salah satu perusahaan teknologi real estate di New York.

Awalnya, Aryo ditugaskan dalam hal operasional hotel, seperti mengurus aspek engineering hingga aset utama gedung. Setelah itu, ia mulai bergabung dengan bagian proyek, berkoordinasi dengan para arsitek, engineer, dan profesional lainnya. “Awalnya lebih banyak observasi sampai akhirnya diberi kepercayaan untuk mulai melakukan strategizing & planning sendiri,” ungkapnya.

Aryo menuturkan bahwa ada amanat dari pendiri perusahaan agar manajemen Sahid Group dilanjutkan oleh generasi penerus (next generation). Sebagai anak tunggal Wiryanti, sang Preskom Hotel Sahid, sudah jelas ia mengemban amanat tersebut. Karena itu, ia diminta menuntut ilmu di sekolah bisnis yang konsentrasinya pada industri hotel. “Itu pas sekali karena bisa menggabungkan career path saya di dunia hotel dengan passion saya yang suka membangun dan mengembangkan sesuatu,” katanya.

Menurut Aryo, sejak dulu kakek dan orang tuanya selalu berpesan supaya jangan menjadi seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Ia diingatkan bahwa Hotel Sahid didirikan dari nol dengan sejarah yang panjang, sehingga jika ingin dibuat semodern mungkin, harus tetap ada benang merah identitasnya.

“Apabila kami tidak melakukan adaptasi dan responsif terhadap perubahan, publik akan berpikir bahwa Hotel Sahid selalu kuno.” Aryo K. Hardjoprakoso

Dalam visi Aryo, Sahid Group bisa lebih relevan dengan kehidupan masa kini. “Apabila kami tidak melakukan adaptasi dan responsif terhadap perubahan, publik akan berpikir bahwa Hotel Sahid selalu kuno,” ujarnya.

“Hal yang paling menantang saat ini adalah ketidakpastian. Jadi, sebagai hotel yang sudah menjadi pilihan di certain market, kami harus beradaptasi untuk bereksplorasi ke peluang bisnis baru,” katanya lagi.

Memahami kebutuhan masyarakat untuk mengadakan kegiatan berskala besar seperti pernikahan, seminar, dan pameran di tengah kondisi pandemi, Grand Sahid Jaya Jakarta pun merenovasi lokasi ballroom dan menyulapnya menjadi ruang modular yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Melalui perbaikan dan peningkatan sistem pencahayaan secara menyeluruh, Puri Agung Grand Ballroom diluncurkan kembali pada Oktober 2021 dengan chandelier lighting yang mewah, berbasis rendah emisi, dan menggunakan smart digital control. Berbagai elemen Javanese heritage dapat ditemui di seluruh unsur interior, bersanding dengan warna-warna dan estetika kontemporer.

Renovasi yang dilakukan Aryo dan timnya juga mengedepankan inovasi teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan para tamu agar dapat menjalankan protokol kesehatan yang baik dan ketat. Puri Agung Grand Ballroom menyediakan layanan automated robotic food server dan robot disinfektan.

Berbagai inovasi yang dihadirkan ini, menurut Aryo, tidak lepas dari pola komunikasi yang apik dalam bisnis keluarganya. “Dalam bisnis keluarga, yang penting jangan baper (bawa perasaan),” ujarnya. Pasalnya, dalam bisnis, peran orang tua, tante, ataupun om sudah berganti menjadi jajaran manajemen. Namun di luar jam kerja, peran itu berubah menjadi relasi keluarga kembali.

Aryo menceritakan, pembelajarannya terbagi antara learning by observing dan menerima wejangan. Toh, menurutnya, generasi pendahulu ini juga dengan senang hati menerima input dari next gen. “Hal ini demi menjaga semangat Sahid untuk terus beradaptasi dengan perkembangan dunia yang semakin modern tanpa melupakan Javanese heritage khas Sahid,” katanya. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved