Property

Grup Crown Bukukan Penjualan Rp 630 Miliar di Kuartal 1/2020

Direktur Penjualan Crown Group, Prisca Edwards

Direktur Penjualan Grup Crown , Prisca Edwards mengatakan, pihaknya sedang bersiap tancap gas melihat rencana pencabutan pembatasan gerak masyarakat di New South Wales (NSW), salah satu negara bagian Australia, di mana kantor pusat dan banyak proyek perusahaan ini berada.

“Kami sedang bersiap untuk rebound cepat di pasar off-the-plan. Penjualan kami tetap stabil – dengan rata-rata penjualan lebih dari Rp200 miliar selama Februari, Maret dan April, dengan total Rp 630 miliar selama periode itu. Orang-orang mencari kepastian dan keamanan di properti saat ini,” ungkap perempuan yang juga diaspora Indonesia ini melalui siaran pers (11/05/2020).

Prisca menambahkan bahwa ada permintaan yang tertahan di Sydney dan Crown akan melihat perkembangannya di minggu ini setelah pihaknya membuka kembali unit display di Waterfall dan Mastery. “Permintaan secara online dan lalu lintas situs jaringan kami telah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya selama tiga bulan terakhir. Selain itu, kami telah melihat minat besar dalam inspeksi video dan video 360 derajat baru kami. Kami berharap tren ini tetap berlanjut meskipun unit display kami telah dibuka kembali,” terangnya.

Menteri Keuangan NSW Dominic Perrottet, mengumumkan pembatasan akan dicabut setelah hampir enam minggu dengan pedoman kesehatan yang ketat. Pengumuman ini sebagai bagian dari langkah-langkah pemerintah untuk mendorong ekonomi NSW awal minggu ini. Adapun peraturan pemerintah yang dilonggarkan adalah larangan bagi mereka yang ingin melakukan inspeksi open house.

Sehingga masyarakat awal minggu ini sudah diperbolehkan melakukan kegiatan tersebut meskipun hanya by appointment only dan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Kepala Institut Real Estat NSW, Tim McKibbin, mengatakan konsesi baru akan memberi industri dorongan dan membantu mengembaikan kepercayaan di sektor ini. “Pelonggaran (pembatasan) ini dapat berarti persaingan yang lebih kuat untuk properti,” tuturnya.

Berita positif juga datang dari Tiongkok, di mana situasinya sudah berangsur stabil, jadi itu baik untuk kita. Juga akan ada tingkat optimisme dari pembeli Tiongkok mengingat dolar Australia yang lebih rendah dibandingkan dollar Amerika Serikat.

“Saya pikir pandemi COVID-19 akan mendorong gelombang migrasi kuat berikutnya karena semakin banyak orang di luar negeri yang mungkin khawatir tentang sistem kesehatan di negara mereka, sehingga mencari tempat yang lebih aman untuk hidup, terutama mengingat rendahnya jumlah kasus COVID di Australia dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya,” kata Prisca.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved