Property

Inilah Alasan Orang Indonesia Membeli Properti di Luar Negeri

Inilah Alasan Orang Indonesia Membeli Properti di Luar Negeri

Hasil Property Affordability Sentiment Index mengungkapkan pendapat 1.070 responden Indonesia tentang kepemilikian properti di luar negeri. Hasilnya, Australia (39%) menduduki urutan pertama sebagai lokasi properti yang dimiliki masyarakat Indonesia saat ini, disusul Amerika Serikat (27%), Inggris (9%) dan Singapura (7%). Meski demikian, Singapura tetap menjadi negara favorit orang Indonesia saat memilih properti luar negeri di masa depan, disusul Malaysia.

foto: investasiaustralia.worldpress.com

foto: investasiaustralia.worldpress.com

Para pemilik properti di luar negeri mengungkapkan bahwa lingkungan dan metode pembiayaan yang lebih baik menjadi faktor ketika membeli properti di luar negeri. Harga sewa yang lebih tinggi, perencanaan pendidikan anak di masa depan dan risiko yang lebih rendah terhadap inflasi dan lonjakan kurs juga menjadi faktor utama pertimbangan para konsumen properti untuk berinvestasi properti di luar negeri.

Selengkapnya, berikut alasan masyarakat Indonesia memilih properti di luar negeri:

Faktor-faktor di atas ternyata tidak memengaruhi 93% responden lainnya yang mengaku tidak tertarik untuk membeli properti di luar negeri tahun ini.

“Hasil survei yang menunjukkan rendahnya minat masyarakat untuk investasi properti di luar negeri dan cenderung untuk membeli properti di dalam negeri terlepas dari harga properti yang dianggap mahal dan terlalu cepat naik memberikan petunjuk positif terhadap peningkatan pasar properti dalam negeri tahun ini meskipun pertumbuhan ekonomi masih lambat,” ujar Wasudewan, Country Manager Rumah.com. Property Affordability Sentiment Index ini merupakan survei yang dilakukan Rumah.com bersama Added Value Saffron Hill.

Ia juga menambahkan, meski demikian, pilihan untuk berivestasi di luar negeri bagi sebagian masyarakat Indonesia tetap menjadi opsi menarik dengan alasan investasi yang menguntungkan dan dukungan pemerintah lokal. Singapura, misalnya, saat ini, mayoritas pembeli properti di Singapura yang berasal dari luar negeri adalah Indonesia. Bahkan saat terjadi penurunan sekitar 30% pada tahun 2014 dan 2015 di Singapura, jumlah pembeli dari Indonesia masih lebih banyak dibandingkan pembeli dari negara lain.

Di negeri tersebut, warga asing memang berhak membeli kondominium tanpa syarat yang berbelit walau menerapkan pajak tambahan sekitar 15% saja. Bank lokal juga bersedia memberikan kredit yang hampir sama dengan Kredit Pemilikan Apartemen (KTA) di Indonesia.

Twitter @ddsuryadi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved