
Memiliki rumah idaman dengan harga yang terjangkau merupakan impian setiap orang. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mengatasi kekurangan perumahan (backlog) dan mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni.
Sejalan dengan permintaan terhadap properti, terutama residensial yang tetap tinggi, walaupun badai resesi ekonomi global yang membayangi dunia di tahun 2023, Indonesia Properti Expo (IPEX) tetap optimistis mengadakan pameran properti pada 19 – 27 November 2022 mendatang di JCC, Senayan, Jakarta.
“Pasalnya, resesi ekonomi global secara langsung tidak memengaruhi permintaan terhadap properti residensial di pasar primer (primary market) karena rumah/hunian merupakan kebutuhan primer/utama manusia. Apalagi, beberapa statement yang keluar di media massa menginformasikan bahwa harga properti akan mengalami penurunan sejalan dengan dampak resesi global. Statement tersebut bisa jadi benar, namun hal tersebut kemungkinan memengaruhi secondary market,” ujar Arvin Fibrianto Iskandar, Ketua DPD REI DKI Jakarta.
Dalam hal ini, Investor yang kebanyakan adalah pebisnis, melepas harga properti/apartemen dengan harga di bawah pasaran, dengan tujuan mendapatkan uang cash untuk melindungi bisnis yang sedang dijalankan terkena efek resesi ekonomi global. Namun, harga properti pada pasar primer akan tetap pada harga sesuai pasar.
“Pengembang properti tetap optimistis walau pasar properti mendapat banyak tekanan. Berbagai inovasi bisa dilakukan agar produk properti sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang affordable. Pameran properti seperti Indonesia Properti Expo bisa dijadikan ajang untuk menggenjot penjualan para pengembang dengan berbagai promo yang diberikan dan gimick menarik lainnya,” ungkap Arvin.
Menurut Arvin, keunggulan membeli rumah di tahun ini karena suku bunga belum naik secara signifikan. Bahkan ada beberapa bank yang masih memberi promo untuk transaksi tahun 2022.
“Jika tahun 2023, resesi ekonomi benar-benar terjadi di Indonesia, maka akan lebih sulit bagi calon pembeli untuk membeli rumah dengan cara KPR, karena bank akan lebih ketat dalam proses penyeleksian nasabah, serta bunga yang ditawarkan kemungkinan akan lebih tinggi karena dampak dari inflasi dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia Untuk menyiasatinya, calon pembeli dapat PKS dengan bank di tahun ini dan mendapatkan suku bunga yang sesuai,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Riska dari Bank BTN menambahkan, bank BUMN itu memberikan suku bunga rendah mulai dari 2,47% dengan jangka waktu kredit hingga 30 tahun yang bekerjasama dengan pengembang properti peserta Indonesia Properti Expo. Juga bebas biaya provisi administrasi, diskon asuransi dan asuransi berjenjang.
Gelaran Indonesia Properti Expo 2022 sebagai bentuk dukungan dalam mendorong masyarakat untuk memiliki hunian melalui pameran yang diselenggarakan 3 kali dalam setahun. Indonesia Properti Expo menghadirkan 325 projek properti (30-40% rumah sederhana) dari seluruh Jabodetabek dan harga mulai dari Rp168 juta.
“Kami menargetkan Indonesia Properti Expo dikunjungi 55-60 ribu pengunjung. Kami optimistis target tercapai karena Indoensia Properti Expo sangat dinanti masyarakat yang ingin memiliki rumah,” ujar Gad Permata, Vice President Adhouse Clarion Events selaku event organizer penyelenggara pameran.Terlebih, pengembang yang ikut serta dalam perhelatan IPEX juga turut mendukung masyarakat dengan memberikan penawaran yang menarik selama pameran.
Swa.co.id