PT Perintis Triniti Properti Tbk atau Triniti Land membukukan marketing revenue sebesar Rp 948,09 miliar hingga akhir tahun 2022. Raihan ini naik sebesar 91,9% dibandingkan marketing revenue di 2021 yang senilai Rp 494,05 miliar. Dengan pencapaian ini, perseroan melampaui target marketing revenue di 2022 yang senilai Rp 900 miliar.

Emiten properti yang sahamnya berkode TRIN ini meyakini pertumbuhan marketing revenue itu berdampak positif terhadap kinerja keuangan di tahun-tahun selanjutnya. Ishak Chandra, Presiden Direktur dan CEO Perintis Triniti Properti mengatakan, perseroan mengharapkan marketing revenue bisa tumbuh minimal 20-25% per tahunnya. “Dan membukukan profit di Kuartal IV/2022 karena perseroan sudah mulai melakukan serah terima Collins Boulevard Serpong sejak Agustus 2022,” ujar Ishak di Tangerang, Banten pada Rabu (11/1/2023).

Kontributor paling besar dari marketing revenue TRIN di 2022 itu adalah projek terbaru, yakni Sequoia Hills di Sentul, Jawa Barat, yang menyumbang pendapatan sebesar 51,6% atau berkontribusi sebesar Rp 489,74 miliar. Perolehan ini disusul oleh Collins Boulevard dengan pendapatan Rp237,68 miliar atau sebesar 25,1%.

Perseroan pada 2023 berencana meluncurkan projek-projek inovatif di wilayah-wilayah yang sudah ada seperti Sentul, Lampung, dan Labuan Bajo. Selain itu, masih berencana mengincar beberapa wilayah pengembangan baru sesuai dengan strategi untuk masuk ke rumah tapak, modern bussines park dan wilayah yang strategis serta mudah dijangkau transportasi umum.

Perseroan di tahun lalu itu mulai mengembangkan tiga wilayah baru di luar wilayah Tangerang , yang sebelumnya menjadi fokusnya, dengan penjualan yang mulai beralih ke Sentul lewat pengembangan Sequoia Hills. Di tahun 2023, TRIN berencana untuk melebarkan sayap ke beberapa wilayah baru seperti di Lampung dengan projek Holdwell Business Park dan di Nusa Tenggara Timur dengan projek Tana Mori, yang berkonsep Tourism Destination next to Komodo National Park World. Harga saham TRIN pada perdagangan Rabu ini menjadi Rp 252 atau turun 5,26% dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Swa.co.id