Pasar Indonesia Jadi Bidikan Pertama Proyek Crown di Melbourne | SWA.co.id

Pasar Indonesia Jadi Bidikan Pertama Proyek Crown di Melbourne

Direktur Pemasaran & Penjualan Tyas Sudaryomo Crown Group (tengah)

Pasar Indonesia dinilai sangat potensial oleh Grup Crown pada proyek pertamanya di luar Sydney Australia. Proyek hunian terbaru grup properti yang didirikan oleh Iwan Sunito dan Paul Sathio ini menjadi target pertama pemasaran proyek yang akan diluncurkan November nanti.

Direktur Pemasaran & Penjualan Grup Crown Indonesia, Tyas Sudaryomo, mengungkapkan proyek hunian terbaru ini memang pertama kali akan diperkenalkan di pasar Indonesia bahkan mendahului Sydney dan Melbourne. “Secara historis semenjak medio tahun 90-an, masyarakat Indonesia lebih mengenal kota Melbourne dibandingkan kota Sydney,” jelasnya.

Ia menambahkan terlebih Melbourne juga menjadi tujuan utama siswa Indonesia yang ingin belajar ke Australia. “Saya kira wajar apabila kami memperkenalkan proyek Melbourne di Indonesia terlebih dahulu dibandingkan Sydney,” tuturnya.

Proyek ini dipilih di Melbourne juga karena kota ini pernah dinobatkan sebagai World’s Most Liveable Cities dalam 2 tahun terakhir oleh Economist Intelligence Unit (EIU) Global Liveability Indeks.

Menurut Sales Manager Grup Crown Indonesia Reiza Arief, Melbourne telah dikenal sebagai kota pendidikan di Australia. Kota di mana institusi pendidikan terbaik di negara Kanguru berada. Melbourne University, RMIT , Monash, Swinburne, Deakin adalah beberapa institusi pendidikan terbaik di Australia.

“Belum lagi dengan living cost yang lebih rendah dibandingkan Sydney, tidak heran jika banyak siswa Indonesia ingin bersekolah di sana,” katanya. Untuk diiketahui pertumbuhan penduduk di kota Melbourne dipengaruhi oleh arus migrasi yang cukup deras baik dari internasional maupun domestik.

“Melbourne lebih popular bagi masyarakat Indonesia terutama mereka yang merupakan first time buyers atau investors,” kata pria lulusan Monash University dan sudah berkecimpung di dunia properti Australia selama lebih dari satu dasawarsa.

Tyas berkeyakinan jika penjualan proyek hunian pada tahun 2020 ini, Indonesia akan melebihi Sydney. Menurut wanita lulusan University of Sydney ini mengutip Principal & Partner SGS Economic Planning, Terry Rawnsley, pada tahun 2018 – 2019 kontribusi Melbourne terhadap pertumbuhan ekonomi Australia mencapai 39,8%, yang merupakan kontribusi terbesar dari seluruh wilayah Australia. Sementara GDP Melbourne pada periode yang sama mencapai Rp 3,690 triliun.

Proyek ini merupakan hunian vertikal karya Koichi Takada yang terinspirasi dari bentuk lipatan pita ini yang menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne. Hunian vertikal yang berdiri di 175 Sturt Street, Southbank ini terdiri dari dua menara ini akan menampilkan 144 unit apartemen mewah yang terdiri dari studio, 1, 2 dan 3 kamar tidur

Lokasi strategis ini berada tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art dan 15 menit dari Crown Casino yang merupakan entertainment complex terbesar di Melbourne. Dari 45 unit yang ditawarkan untuk proyek baru ini kepada investor atau buyer asing, sekitar 30 unit akan dijual untuk pasar Indonesia. Tyas meyakini seluruh unit yang ditawarkan akan laku terjual di Indonesia. Mengingat di proyek sebelumnya di Sydney pun laris manis di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)