Property

Pembangunan LRT, Dongkrak Penjualan Proyek Adhi Commuter Properti

Salah satu proyek properti yang dikembangkan PT Adhi Commuter Properti (ilustrasi.dok)

Konsep hunian terintegasi dengan sarana transportasi publik atau transit oriented development (TOD) kian menjamur di Jabodetabek. Salah satu pengembang yang paling agresif menggarap proyek ini adalah PT Adhi Commuter Properti (ACP) dengan brand LRT City.

Di Bekasi Timur misalnya, terdapat proyek Green Avenue, bagian dari LRT City dengan luas area 1,9 hektar. Green Avenue terdiri dari tiga tower. Tower pertama sebanyak 736 unit telah mulai dibangun (groundbreaking) pada bulan Agustus 2019 dan saat ini tengah menyelesaikan pondasi bangunan. Kemudian tower kedua terdapat 1.403 unit dan tower ketiga 736 unit dengan total nilai investasi ketiga tower ini mencapai Rp 1,5 triliun.

Untuk tower pertamanya sejak dipasarkan bulan April lalu, penjualannya sudah lebih dari 50 persen. Berbagai tipe unit yang ditawarkan oleh Green Avenue, yaitu Studio (24 m2) yang kini dipasarkan seharga Rp 437 juta dari harga perdana dengan Rp 360 juta.

Proyek LRT lainnya yang digarap ACP, di sepanjang jalur LRT Jabodebek diantaranya LRT City Bekasi-Eastern Green (Bekasi), LRT City Sentul-Royal Sentul Park (Bogor), LRT City Jatibening Baru-Gateway Park (Bekasi), LRT City Jakarta-Urban Signature (Jakarta Timur), Oase Park-Member of LRT City (Ciputat), Cisauk Point–Member of LRT City (Cisauk), LRT City MT Haryono-MTH 27 Office Suites & The Premiere MTH (MT Haryono).

Diakui Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti ACP Hanif Setyo Nugroho, banyak efisiensi waktu dan biaya bila konsep hunian TOD ini mulai beroperasi dan LRT City Bekasi akan menjadi proyek LRT City pertama yang akan beroperasi. “Targetnya LRT ini akan beroperasi pada akhir tahun depan bersamaan dengan operasionalnya fasilitas komersial di area ini berupa mal. Untuk apartemennya sendiri akan mulai diserahterimakan awal tahun 2022, jadi konsumen bisa langsung menikmati fasilitas LRT saat berhunian di sini,” ujarnya.

Banyak kemudahan, efisiensi dan penghematan bila kita dapat memanfaatkan gaya hidup urban dengan menggunakan transportasi umum LRT. Menurut perhitungan Hanif, saat ini rute Bekasi Timur ke Cawang bila ditempuh situasi normal membutuhkan waktu sekitar 45 menit, namun saat macet dapat mencapai 2 jam.

Dengan menggunakan LRT berkecepatan rata-rata 60 km/jam, perjalanan dapat ditempuh hanya 28 menit untuk rute Bekasi Timur-Cawang. Artinya ada efisiensi waktu mencapai 1,5 jam atau sekitar 3 jam setiap harinya.

Ia menambahkan konsep penghematan dan efisiensi seperti ini terus didorong dan sosialisasikan terutama untuk kalangan milenial pembeli properti pertama. Milenial bisa tetap memenuhi lifestyle seperti traveling maupun kegiatan leisure lainnya, namun dengan berhuni di kawasan TOD ada banyak hal yang menjadi efisien.

Hanif mengajak generasi muda untuk berhitung lebih kritis karena kalau membeli nanti saat semuanya sudah beroperasi harganya akan semakin tidak terjangkau. Selain itu, juga mengajak untuk merasakan experience perjalanan rumah-kantor dengan menikmati perjalanan menggunakan transportasi modern yang nyaman dan cepat.

Konsep hunian TOD ini akan menjadi tren berhunian dan bertransportasi masa depan seperti di negara-negara maju. Tahap berikutnya sarana LRT ini akan saling tersambung dengan rute ke Cibubur, Kuningan, Senayan, Pal Merah, Grogol, hingga Bogor.

Diakuinya, rata-rata rute terjauh bisa ditempuh dalam waktu 50 menit, makanya akan sangat efisien dan hemat biaya dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. “Tren penjualan kami juga semakin meningkat seiring progres pembangunan LRT berjalan,” kata Hanif.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved