Property

Rumah Tapak Masih Jadi Primadona Pencarian Properti Sepanjang 2021

Rumah Tapak Masih Jadi Primadona Pencarian Properti Sepanjang 2021
Terjadi kenaikan peminat properti premium di kisaran harga Rp2 miliar hingga Rp10 miliar ke atas

Sejak pandemi COVID-19 menerpa di Indonesia pada Kuartal I/ 2020, berbagai industri terdampak, termasuk bidang properti. Dampak tersebut dapat terlihat dari statistik Property Outlook 2022 dari 99 Group. Untuk mengetahui dinamika industri properti Tanah Air, tentu dibutuhkan akurasi data yang tinggi.

“Tim Analisis 99 Group telah berhasil menyajikan data yang diolah dari statistik dan database yang terus diperbarui berdasarkan tren pasar yang terjadi. Lewat Property Outlook 2022 ini, 99 Group dapat memberikan advokasi yang bermanfaat untuk konsumen, agen, pengembang properti, dan stakeholders dengan sumber data yang komprehensif, tepat, dan akurat,” papar CEO 99 Group Indonesia Wasudewan secara virtual (18/1/2022).

Menurutnya, sepanjang tahun 2021, tren pasar properti Tanah Air berhasil menunjukkan perubahan pasar ke arah positif. Data internal 99 Group mencatat pencarian properti di portal Rumah123.com dan 99.co sebanyak 270 juta dengan 46 persen di antaranya merupakan pengunjung baru. Porsi penambahan pencari properti baru ini merupakan sinyal positif akan pemulihan pasar dengan meningkatnya permintaan dari konsumen.

Dari sisi demografi pencari properti tersebut, hampir 59,5 persennya adalah perempuan dan 40,5 persen laki-laki. Tren pergeseran usia konsumen juga tampak dengan dominasi pencari properti yang berasal dari generasi Z sebanyak 19,4 persen dan milenial dengan persentase 48,7 persen. Fakta menarik ini menandai peningkatan kesadaran akan pentingnya kepemilikan properti oleh generasi muda yang terus bertumbuh.

“Dengan adanya tren generasi muda yang semakin aktif mencari properti, 99 Group menyesuaikan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk kelompok usia ini. Harapannya pencari properti ini dapat menemukan hunian idamannya dengan mudah dan nyaman,” jelas Wasudewan.

Sementara itu, rumah tapak masih menjadi tipe properti yang paling diincar oleh para pencari properti, dengan persentase 84,1 persen. Berdasarkan statistik internal portal Rumah123.com dan 99.co, properti dengan harga di bawah 400 juta diminati oleh 39.1 persen konsumen per Semester II/2021.

Fenomena baru juga tercatat dengan naiknya minat terhadap properti premium di kisaran harga Rp2 miliar hingga Rp10 miliar ke atas.

Pembicara lain dalam diskusi Property Outlook 2022 adalah perwakilan Bank Indonesia, Ndari Surjaningsih yang menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial. Dalam pemaparannya pada sesi pertama, dijelaskan bahwa permintaan properti residen yang mengalami peningkatan penjualan pada Kuartal II/2021, khususnya untuk rumah tipe menengah (21-70 m²) dan besar (>70 m²).

Ndari menambahkan, “Bank Indonesia berharap dengan adanya kebijakan strategis seperti pelonggaran rasio LTV dan perpanjangan insentif PPN DTP tahun ini, sektor properti dapat bangkit dan berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Ndari.

Penerapan kebijakan dari pemerintah tentunya memerlukan kolaborasi dan dukungan dari para pelaku industri properti, salah satunya datang dari Real Estat Indonesia. Asosiasi pebisnis properti ini berhasil mencatat realisasi rumah komersial yang pada 2021 terjual sebanyak 73.518 unit di berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut meroket 223 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 22.721 unit.

“Sentimen positif pasar properti sudah jelas terlihat dengan peningkatan penjualan rumah komersial yang naik hingga 223% pada 2021 dibanding 2020. Tren ini tentu jadi bukti pemulihan industri properti yang didukung oleh kerja sama berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah,” Ketua Umum Real Estat Indonesia Totok Lusida menegaskan.

Melalui pembahasan di sesi ‘Menjawab Tantangan dan Memanfaatkan Peluang di Era Baru Properti’, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menyinggung pemulihan di sektor properti. Indikator perekonomian nasional telah menunjukkan kondisi yang membaik sejak pandemi awal 2021. Laju perekonomian nasional telah mengalami pertumbuhan positif pada Kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (quarter on quarter), meskipun sebagian masih ditopang oleh tingkat pembelanjaan negara.

Namun demikian hampir semua sektor industri mengalami pertumbuhan. “Secara nasional kita telah melihat tanda-tanda rebound dengan pasar properti yang mulai bergeliat kembali. Akselerasi pemulihan diharapkan terjadi dengan dukungan kebijakan pemerintah dan minat beli masyarakat yang terus naik. Jadi kita bawa semangat ini untuk industri properti bisa bangkit tahun ini,” jelas Ali.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved