Property

Sepanjang 2015, Bisnis Properti Paling Terpuruk

Oleh Admin
Sepanjang 2015, Bisnis Properti Paling Terpuruk

Pengamat properti Panangian Simanungkalit menyebutkan bahwa tahun 2015 adalah tahun terburuk dalam penjualan properti. Bisnis properti mengalami penurunan yang cukup dalam pada triwulan I dan II lalu. “Dibanding tahun lalu, bisnis properti mengalami penurunan hingga 30 persen,” kata Panangian saat dihubungi Tempo, Jumat, 11 Desember 2015.

Namun, menurut Panangian, penurunan tersebut bukanlah sesuatu yang mengherankan. Sebab, dalam bisnis properti, siklus naik-turunnya tingkat penjualan merupakan hal biasa.

Properti

Panangian mencatat, tahun baik dalam bisnis properti itu dimulai sejak 2010. Puncaknya, pada 2013, peningkatan bisnis properti cukup signifikan. “Pada 2014 mulai mengalami penurunan, dan 2015 yang terburuk.”

Panangian menjelaskan, dalam bisnis properti, ada masa saat properti menjadi primadona. Masanya adalah empat tahun. Jika dihitung dari tahun awal mulai diminatinya, yakni pada 2010, penurunan pada 2014 adalah hal wajar.

“Dalam bisnis properti, juga waktu istirahatnya, biasanya dua tahun. Artinya, pada 2014-2015, bisnis ini sedang dalam masa istirahat,” ujar Panangian.

Untuk segmen penjualan, Panangian menyebutkan properti yang paling terpukul dalam kondisi ini adalah properti yang bernilai di atas Rp 1 miliar. Pada segmen harga di bawah Rp 1 miliar, kondisinya masih lebih baik. “Untuk rumah, harga di bawah 500 juta yang paling laris.”

Untuk tahun depan, Panangian memprediksi segmen rumah di bawah Rp 500 juta masih diminati.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved