Perusahaan asuransi jiwa PT FWD Life Indonesia dan lembaga zakat Dompet Dhuafa melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait program pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, #FWDBebasBerbagi. Dengan tema Live For Now, FWD Life mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi pada kampanye #FWDBebasBerbagi guna membantu meningkatkan ekonomi sosial masyarakat Indonesia dengan cara mudah yang didukung platform digital.

Direktur Utama FWD, Life Rudi Kamdani, menjelaskan, “Kerja sama strategis yang kami lakukan dengan Dompet Dhuafa diharapkan dapat meningkatkan jumlah wirausaha mandiri secara berkelanjutan serta membangun sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat berperan dalam meningkatkan lapangan pekerjaan. Melalui program ini, FWD Life akan mendukung passion para anggota mitra binaan Dompet Dhuafa dengan memperkuat serta mengasah kemampuan dan ketrampilan berwiraswasta sehingga pada akhirnya dapat mandiri dan memberikan kontribusi pada perekonomian bangsa,” kata Rudi di Jakarta (28/06).

Rudi menambahkan, pelaksanaan program ini sejalan dengan program Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan sebanyak 1.170 wirausaha pada 2017 serta target program literasi keuangan kepada sektor usaha UMKM sesuai target yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan membantu merealisasikan passion mereka untuk menjadi sebuah bisnis yang berkelanjutan melalui kampanye #FWDBebasBerbagi.

Pada momen menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, FWD Life mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kampanye #FWDBebasBerbagi untuk berbagi kado lebaran kepada yang membutuhkan hanya dengan klik share pada posting di Facebook FWD Life Indonesia (www.facebook.com/fwdlife.id/) yang menggunakan hashtag #FWDBebasBerbagi di akun Facebook dan tag 5 orang teman selama periode 28 Juni sampai 15 Juli 2016.

Untuk setiap share yang dilakukan, FWD Life akan mendonasikan Rp 5.000 untuk membantu para mitra binaan Dompet Dhuafa yang kurang mampu dan membantu mereka merealisasikan passion mereka untuk menjadi sebuah bisnis yang berkelanjutan. Donasi ini diharapkan bisa mencapai target maksimum sebesar Rp. 25.000.000,- yang didapatkan dari 5.000 share.

Selain mendapatkan donasi, para mitra binaan Dompet Dhuafa akan diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuannya dalam berbisnis melalui berbagai tips praktis untuk membangun pondasi bisnis dan manajemen keuangan yang kuat dan berkelanjutan. FWD Life juga bekerja sama dengan DreamLab, konsultan strategic brand untuk mengadakan kelas edukasi, di mana peserta juga akan diberikan pengetahuan mengenai pemasaran melalui platform digital guna memperluas cakupan pasar dari produk yang dihasilkan mitra binaan usaha Dompet Dhuafa.

Presiden Direktur Dompet Dhuafa Filantropi, Ahmad Juwaini, menjelaskan, “Hal ini akan menstimulus masyarakat untuk turut berpartisipasi dan bersama-sama mengembangkan pemberdayaan umat khususnya di bidang sosial dan ekonomi. Program pemberdayaan ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk memutus lingkaran kemiskinan di Indonesia yang masih mencapai 28,51 juta atau 11,13% dari total penduduk Indonesia (Data BPS, September 2015). Kami optimis kerja sama ini dapat berjalan dengan maksimal dan jangka panjang,” kata Ahmad.

Ahmad menuturkan, dalam upaya mendayagunakan donasi sosial yang terhimpun untuk mengentaskan kemiskinan, Dompet Dhuafa menggulirkan berbagai program terutama bidang ekonomi. Di bidang ekonomi ini, Dompet Dhuafa menggulirkan program pemberdayaan untuk para peternak, petani, nelayan, pelaku industri kreatif, dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM).

“Program pemberdayaan Dompet Dhufa di bidang ekonomi memang jangka panjang. Dompet Dhuafa tidak hanya sekadar memberikan bantuan modal, tetapi juga pendampingan secara intensif kepada penerima manfaat. Kami latih mereka, kami tanamkan nilai-nilai. Dengan begitu, harapannya tidak hanya perubahan secara materi atau ekonomi yang lebih baik sehingga berdaya, tetapi juga perubahan secara karakter atau pribadi yang lebih baik,” imbuh Ahmad.

Dengan hadirnya kerja sama ini, Ahmad berharap bisa semakin maksimal dalam memberdayakan para penerima manfaat. Pasalnya, program yang dihadirkan tidak hanya sebatas penggalangan donasinya, tetapi juga bagaimana mengintervensi para penerima manfaat dengan adanya pelatihan. Ini membuat mereka menjadi semakin berwawasan dan terampil sebagai modal untuk mandiri dan berdaya. (EVA)