Management Strategy

DSN Targetkan Pertumbuhan 2015 di Atas 10%

DSN Targetkan Pertumbuhan 2015 di Atas 10%

PT Dharma Satya Nusantara Tbk atau Grup DSN membukukan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 649,8 miliar. Hal tersebut disampaikan oleh Adrianto Utomo, Wakil Direktur Grup DSN, usai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2015. Perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan industri sawit serta pengolahan kayu itu mengalami kenaikan laba bersih sebesar 201,3 % dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 215,7 miliar. RUPS DSN Grup Menurut Adrianto, kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bersih perusahaan, khususnya yang berasal dari industri kelapa sawit. CPO menyumbangkan 72 % dari total penjualan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 4,89 triliun. CPO juga mendominasi EBITDA tahun 2014 yakni sebesar 98 % dari total nilai Rp 1,3 Triliun. Tahun 2014, Grup DSN mengalokasikan Capex sebesar Rp 800 milar yang penggunaannya 49% untuk kegiatan penanaman kebun baru dan 43% pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan 8 % untuk membangun infrastruktur penunjang. “Tahun 2015 kami menargetkan Capex sekitar US$ 70 – 80 dollar dengan alokasi penggunaan lebih banyak untuk penanaman kebun baru,” tutur Adrianto. Djojo Boentoro, Dirut PT Dharma Satya Nusantara Tbk, mengatakan ada beberapa faktor yang mendukung kinerja perusahaan salah satunya adalah meningkatnya produksi TBS (Tandan Buah Segar) dari 1,24 juta ton pada tahun 2013 menjadi 1,38 juta ton tahun 2014 atau naik 10,9 %. Tetapi menurut Djojo, untuk tahun 2015 ini pihaknya tetap harus bekerja ekstra keras karena pasar utama untuk ekspor CPO seperti Eropa perekonomiannya masih belum pulih, “Meski demikian kami tetap melihat ada sisi positifnya yaitu adanya rencana pemerintah untuk menambah persentase biodiesel sehingga ini bisa dilihat sebagai peluang,” kata Djojo. Menanggapi kondisi melemahnya rupiah terhadap dollar, Djojo mengakui pihaknya merasakan dampaknya pada naiknya struktur pembiayaan produksi, “ Terutama untuk biaya pembelian pupuk dan upah tenaga kerja” ungkap Djojo. Untuk menyiasati masalah tersebut, pihaknya melakukan beberapa strategi, di antaranya tidak menambah jumlah tenaga kerja tetapi dengan meningkatkan produktivitas dengan mekanisasi. Tetapi menurut Djojo pihaknya tetap optimis mampu tumbuh sekitar 10 % baik revenue maupun marginnya. Saat ini Grup DSN telah memiliki 170 ribu ha perkebunan sawit yang terdiri dari 60 ribu ha kebun inti dan 17 ribu ha kebun milik petani plasma. Perkebunan inti – terluas – saat ini terdapat di Kalimantan Timur yakni seluas 56 ribu ha dalam satu hamparan. “Produktivitasnya mencapai 6,3 juta ton per ha,” kata Adrainto. Masih dilokasi yang sama juga telah didirikan 5 PKS dengan kapasitas produksi 2 juta ton buah segar per hari.

Di lain pihak, DSN sendiri mengalami kelesuan di industri pengolahan kayu miliknya. Menurut Timothius Arifin Cahyono, Direktur Grup DSN, penyebabnya adalah salah satu pabrik pengolahan mengalami kebakaran pada tahun 2014 sehingga tidak beroperasi akibatnya produksi panel menurun cukup signifikan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved