Inovasi Produk Wall's dengan Menggandeng Tim Tam
Inovasi merupakan salah satu kunci utama dalam mengembangkan suatu produk. Bagi beberapa perusahaan inovasi terkait dengan kesuksesan eskperimen. Hal ini bisa berarti eksperimen tidak hanya dilakukan hanya dalam sekali waktu saja.”Kami sering mengadakan eksperimen, dalam setahun ada banyak eksperimen. Hal ini tentunya untuk memungkinan kami terus berinovasi,” jelas Kaninia Radiatni, Brand Manager Wall’s.
Setiap eksperimen tentunya harus disesuaikan dengan visi dan misi brand itu sendiri.”Salah satuny itu es krim Wall’s. Eskrim ini membidik target pasar keluarga di mana kumpul keluarga menjadi fokus utama kami. Produk yang kami luncurkan pun akan berkaitan dengan bagaimana suatu keluarga dapat menikmati momen kebersamaan mereka,” lanjut Kaninia lagi.
Fokus utama ini membawa Wall’s pada berbagai eksperimen yang berujung pada kerja sama dengan berbagai produk dalam memasarkan produk mereka sendiri. Wanita berusia 28 tahun ini menuturkan bahwa sebelumnya Wall’s pernah bersinergi dengan Oreo, cokelat Hershye’s, dan kini , eskrim ini menggandeng cokelat Tim Tam dan menghadirkan Wall’s Tim Tam Choco Blast.
Menurutnya, hal ini disesuaikan juga dengan perkembangan zaman, di mana keluarga modern Indonesia seringkali mengalami kesulitan dalam membuka komunikasi dengan anggota keluarga mereka. “Seringkali saat seorang ibu bertanya kepada anaknya, kita dianggap bawel selalu ingin tahu. Tapi saat mereka dikasih camilan, obrolan akan berjalan dengan alaminya, karena dengan begitu anak akan merasa senang dan tidak merasa diperlakukan otoriter oleh orang tunya,” ungkap selebriti Widi Mulia.
Hal senada pun dituturkan oleh Efnie Indrianie, psikolog keluarga.”Sejak dulu orang Indonesia itu kalau sedang berkumpul pasti harus ada camilan agar suasana menjadi lebih akrab, mudah, karena anggota keluarga akan datang dengan sendirinya. Jaman dulu cemilan bisa berupa pisang goreng atau makanan lokal. Adanya cemilan membuat banyak anggota keluarga menghabiskan waktu untuk duduk bersama dan berbagai cerita. Ini sudah menjadi kearifan lokal kita yang tidak kita sadari,”.
Ia pun melanjutkan bahwa di zaman modern seperti ini, banyaknya kegiatan seringkali menciptakan gap pada masing-masing anggota keluarga. Komunikasi pun menjadi terhambat, sehingga menyebabkan kerenggangan pada keluarga. Duduk bersama sambil makan penganan ringan, tentunya bisa menjadi alah satu media yang mendekatkan keluarga.
Perkembangan modern juga menyebabkan pergesaran selera terhadap camilan, salah satunya dengan muncul es krim yang menjadi favorit seluruh anggota keluarga. Rasa tentunya akan menjadi faktor yang menentukan dalam pemilihan produk. “Sebelumnya kami mengombinasikan es krim vanilla, kini kami mengombinasikan es krim cokelat. Hal ini kami lakukan agar varian produk bisa menjadi lebih banyak dan menjangkau setaip selera masyarakat Indonesia,” Kaninia menegaskan. (EVA)