Marketing Technology Strategy

Biznet Lebarkan Sayap ke Bisnis Layanan Cloud

Biznet Lebarkan Sayap ke Bisnis Layanan Cloud

Komputasi awan nampaknya akan semakin populer dan semakin banyak kebutuhannya, baik oleh perorangan, pebisnis dan pemerintah. Menyimpan, mengirim dan mengelola data sudah bagian tidak terpusahkan dari aktiitas manusia masa kini. Sebuah firma riset pasar, International Data Corporation (IDC) memperkirakan nilai total pasar komputasi awan atau cloud computing di Indonesia akan mencapai angka US$ 230 juta di akhir 2015, dan akan terus meningkat hingga US$ 378 juta di 2017. Menurut IDC, rata-rata pertumbuhan industri pasar cloud berada di kisaran 22-36 % per tahun.

biznet gio cloud

Peluang ini pun tidak dilewatkan oleh PT Supra Primatama Nusantara (Biznet Networks) . Penyedia layanan internet broadband yang berdiri sejaka tahun 2000 ini, membuat sebuah perusahaan join venture dengan Internet Initiative Japan Inc. (IIJ), yang diberi nama PT Biznet GIO Nusantara, yang menwarkan layanan komputasi awan dengan nama Biznet GIO Cloud.

“Jenis layanannya adalah infrastructure-as-a-service (IaaS), yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia,” Jelas Andre Jenie, VP of Solution and Operation Biznet GIO Nusantara. Layanan Biznet GIO Cloud ditawarkan sebagai public cloud ‘elastis’ dengan skema bayar per jam penggunaan, “Tarifnya per jam dengan lokasi , “server di Indonesia,” ungkap Andre.

Selain untuk pengguna perorangan, Biznet GIO juga menyasar segmen pasar perusahaan, “Tetapi untuk layanan enterprise tantangannya adalah kapabilitas praktisi IT di setiap perusahaan berbeda-beda sehingga kami harus turut membantu memberi pelatihan agar mudah operasinya,” jelas Andre. Layaknya pusat data virtual, Biznet GIO enterprise cloud dilengkapi dengan server-server hypervisor fisik dan server untuk tuntutan manajemen virtualisasi apalikasi-aplikasi milik pengguna.

Guna mendukung dan memperluas layanan barunya ini, Biznet GIO akan membangun kantor cabang baru di Bali sekaligus menjadi pusat layanan dan operasi seperti halnya Biznet Technovillages yang dibangun di Cimanggis, Jawa Barat pada tahun 2012 lalu, “Saat ini technovillages telah melayani lebih dari 100 perusahaan, maka nantinya yang di Bali juga akan kami rancang sama untuk skala dan kegunanaannya,” jelas Andre. Kantor cabang di Bali akan mulai dibangun pada awal 2016 nanti, “Kami memilih Bali karena saat ini kecenderungan perkembangan bisnis mengarah ke Indonesia timur selain itu kebutuhan komputasi awan di Balinya sendiri pun besar dengan industri hospitality disana yang berkembang pesat,” jelas Andre.

Mengenai berapa target pengguna layanan komputasi awan yang ditawarkan tersebut, emnurut Andre pihaknya belum mematok angka yang pasti, “Kami ingin mendapatkan sebanyak mungkin pengguna tetapi belum ada angka pasti, yang jelas saat ini kami menawarkan sejumlah promo untuk menarik sebanyak mungkin pengguna khususnya yang perorangan karena ini yang paling prospektif,” ungkap Andre.

Pada kesempatan yang sama, Biznet juga memperkenalkan logo baru untuk brandnya. “Kami ingin memiliki satu identitas yang unik dan berkesinambungan. Sehingga kelak alau ada porduk atau layanan baru maka brand yang baru ini sudah siap untuk menumbuhkan brand-brand baru dibawahnya,” jelas Adi Kusma, Presiden Direktur Biznet Networks.

Sejak tahun 2000, Biznet networks dikenal sebagai penyedia layanan internet broadband mulai dari perniagaan skala besar, menengah dan kecil serta jaringan internet untuk rumah tangga. Di tahun 2005, Biznet mulai membangun jaringan fiber optic sepanjang 10 km di kawasan pusat niaga terpadu di Jakarta dan kini jaringan tersebut telah dilengkapi dengan teknologi fiber to the home (FTTH) dan membentang 12.000 km di seluruh Indonesia. Hingga 2015, jaringan serat optik tersebut telah dipakai oleh 90.000 pelanggan korporasi dan UKM, serta 230 ribu pelanggan rumah tangga (homepass). (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved