Orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya tumbuh dengan baik dan optimal. Tentu saja semuanya menginginkan itu. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sehingga pada akhirnya dapat menjadi individu yang unggul di bidang apapun. Caranya dengan melakukan stimulasi (pembelajaran) dan memenuhi kebutuhan nutrisi.

Nutrisi dalam mendukung tumbuh kembang anak tentu saja mulai harus dipenuhi sejak bayi berada dalam kandungan. Namun masyarakat Indonesia sepertinya kurang menyadari bagaimana cara memenuhi nutrisi untuk tumbuh kembang anak. Buktinya berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia mencapai 19,6 persen. Dan meningkat menjadi 20%.

Menyadari Hal itu, Alejandro Septien E, Vice President Director PT Wayeth Indonesia gencar melakukan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi dalam tumbuh kembang anak. Selain berkontribusi dalam menemukan, membangun dan memproduksi mengenai Produk- produk Wyeth Indonesia, ia juga menggaet beberapa prakstisi seperti ahli kesehatan, dokter, supply chain , riset dan suplier produksi untuk bekerja sama dalam meningkatkan produk produk Wyeth dan terus melakukan inovasi berdasarkan riset terbaru.

“Intinya adalah mengedukasi para ibu untuk menjadikan bayinya menjadi manusia terbaik sesuai dengan harapan mereka. Semacam mental development. Selain itu, kami juga melakukan pembelajaran mengenai produk kami yang memiliki keunggulan lebih di bandingkan produk lain. Sesuai dengan hasil riset yang dilakukan oleh rekan kami, produk Wyeth memiliki komposisi nutrisi yang cukup dan seimbang. Jadi dapat dikatakan produk ini merupakan produk yang bagus,” ucap pria yang akrab di sapa Alex ini.

Memiliki pengalaman bisnis di berbagai negara seperti di Meksiko, Swiss dan terahir di Indonesia, eksekutif asal Meksiko ini menyatakan bahwa kondisi pasar di Indonesia mengenai produk pemenuhan nutrisi anak ini cukup baik seperti yang terjadi di regional asia dan juga Amerika latin. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana melakukan edukasi terhadap sang ibu untuk tetap melakukan pemenuhan gizi sesuai dengan angka gizi minimal yang dibutuhkan.

Untuk itulah Alejandro menekankan bahwa melakukan edukasi mengenai hal tersebut sangatlah penting. Untuk itulah ia gencar melakukan promosi dengan cara mengadakan diskusi mengenai kebutuhan nutrisi dan juga meluncurkan Wyeth Nutrition Science Center (WNSC) untuk mendukung hal tersebut.

“Wyeth akan terus melakukan edukasi dan inovasi terhadap kualitas produk. Ke depannya, saya pribadi berharap langkah yang diambil Wyeth ini dapat membantu. Wyeth ingin bisa memenuhi kebutuhan setiap bayi yang lahir di Indonesia dengan menjamin kecukupan kebutuhan nutrisi mereka. Hingga hari ini, sebanyak 40% bayi yang lahir di Indonesia masih mengalami kekurangan gizi meskipun mulai banyak ibu yang sadar akan pentingnya ASI. Namun ASI saja tidak cukup karena beberapa kebutuhan untuk meningkatkan daya kembang anak diproduksi dengan jumlah yang sangat sedikit,” tuturnya

Lulusan Universidan Anahuac, Meksiko ini menyatakan, agar ke depan Wyeth terus dapat berkontribusi dalam mendukung nutrisi tumbuh kembang anak Indonesia lebih lama lagi. Selain itu, ia juga berharap Wyeth dapat meningkatkan peringkatnya menjadi produk pilihan nomor satu di Indonesia.

“Saat ini kami sudah berdiri 100 tahun di dunia, dan 50 tahun di Indonesia. Selama 5o tahun ke depan, saya berharap bahwa Wyeth dapat menjadi produk pilihan nomor satu di Indonesia,” tutupnya. (EVA)