Marketing Strategy

American Standard Akui Masih Ada Gap di Industri Toilet

American Standard Akui Masih Ada Gap di Industri Toilet

Kebutuhan akan produk interior kamar mandi seperti toilet, keran air dan bak mandi (bathub) ternyata masih memiliki gap antara suplai dan permintaan yang cukup besar. Menurut, Iwan Irwanto, Presiden Direktur PT American Standard Indonesia, mengacu pada data dari REI, saat ini di Indonesia gap antara suplai dan permintaan produk interior kamar mandi adalah sebesar 3-5 juta set per tahun. “Jadi secara keseluruhan, para produsen yang ada di Indonesia saat ini belum mampu meng-cover seluruh permintaan sehingga masih ada yang harus dipenuhi lewat impor,” jelas Iwan.

Presiden Direktur american standard

Lebih lanjut Iwan menjelaskan, gap tersebut terjadi pada permintaan untuk rumah tinggal. “Produk interior seperti ini permintaan terbesarnya adalah rumah tinggal, kemudian baru menyusul yang gedung perkantoran, gedung komersial, dan lainnya,” ungkap Iwan. Saat ini pabrik American Standard di Indonesia telah mampu memproduksi 1 juta set per tahun, sehingga sekitar 85 % produknya yang masuk ke pasar Indonesia itu dari pabrik lokal, sisanya diimpor dari Amerika.

Menurut Iwan, khusus untuk produk kloset, saat ini terjadi pergeseran tren, sekitar 5- 6 tahun lalu permintaan untuk kloset jongkok bisa mencapai 250 – 300 ribu set per tahun, sedangkan saat ini permintaan kloset duduk hanya 100 ribu set per tahun. “Sekarang umumnya rumah tinggal memilih menggunakan kloset duduk, permintaannya besar sekitar 2-3 juta set per tahun,” jelas Iwan.

Ketika disinggung mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang lesu belakangan ini, menurut Iwan, pihaknya tidak merasakan ada dampak secara langsung terhadap penjualan produk nya.“Tetapi ke depan, kami melihat ada pelambatan juga dari sektor properti, itu nanti akan ada sedikit perlambatan”, ungkap Iwan. Saat ini produk American Standard di Indonesia telah menjadi market leader, khususnya untuk landed house, sedangkan untuk apartemen dan gedung lainnya mereka masih berada di urutan kedua. “Ke depan kami akan menambah kapasitas pabrik sebab saat ini kapasitasnya sudah hampir penuh sedangkan permintaan terus bertambah,” ungkap Iwan seraya mengelak kapasitas pabrik belum bisa dipublikasikan.

Sebagai strategi untuk terus memperbarui desain produknya, American Standar Asia Pasifik meluncurkan kompetisi desain pertama untuk para mahasiswa desain interior, “Ini kali pertama kami mengadakan kompetesi ini secara nasional dan regional ASEAN,” jelas Iwan. Menurutnya, karya-karya yang lolos menjadi finalis di tingkat regional akan dipakai sebagai inspirasi desain bagi produk American Standard. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved