Virtus Showcase 2015 Kembali Digelar di Jakarta
Virtus Technology Indonesia, penyedia solusi infrastruktur TI dan anak perusahaan PT Computrade Technology International (CTI Group) hari ini kembali menyelenggarakan Virtus Showcase 2015 yang kedua di Hotel JW Marriot, Jakarta. Virtus Showcase 2015 pertama digelar Mei lalu di Surabaya.
Dengan target dihadiri ratusan profesional TI dari berbagai industri di Jakarta dan seluruh Indonesia, Virtus Showcase 2015 yang mengusung tema “Exploring Business Innovation, Transformation, and Opportunity Through Big Data Analytics” ini didukung vendor-vondor TI terkemuka di dunia seperti VMware, Huawei, EMC, Pivotal, Google, Redhat, Ruckus, dan Tibco.
Peserta acara mendengar presentasi dari para pakar dan ahli di bidang analitik seperti Adi Rusli Senior Director and Country Manager VMware Indonesia, hingga Wiryadi Salim, Solution Manager Huawei Enterprise tentang bagaimana mengeksplorasi value bisnis yang dapat diraih melalui penggunaan teknologi analitik untuk menyusun strategi pengembangan bisnis di era Big Data.
Peserta juga dapat mendapatkan insight dari Woro Widiastuti, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika selaku keynote speaker dan sharing pengalaman dan best practice dari diskusi panel yang menghadirkan Hermawan Thendean Executive Vice President of Strategic Information Technology Group PT Bank Central Asia Tbk, Haryati Lawidjaja, Vice President Digital Advertising Telkomsel, dan Iwan Joeniarto, Executive Vice President of Maintenance & Fleet Management PT Garuda Indonesia.
“Setiap perusahaan menghasilkan begitu banyak data setiap harinya. Dengan semua data yang mereka simpan, hanya sedikit dari mereka yang dapat mengolahnya menjadi informasi untuk pengambilan keputusan strategis bagi perusahaan. Melalui Virtus Showcase ini, kami ingin membantu para profesional bisnis dan TI di Indonesia untuk lebih memahami manfaat teknologi analitik untuk dapat sehingga memudahkan managemen puncak perusahaan mengambil keputusan strategis agar tetap kompetitif dalam persaingan,” ujar Christian Atmadjaja Direktur Virtus Technology Indonesia.
Survei yang dilakukan IDG Enterprise terhadap 1,139 CIO dari sembilan sektor industri memprediksi bahwa penggunaan data analytics akan mendominasi pengeluaran perusahaan di tahun 2015 dengan nilai rata-rata sebesar $7,4 juta, di mana perusahaan dengan skala besar menghabiskan $13.8 juta, dan UKM $1.6 juta.1 Survei tersebut juga menyebutkan bahwa jumlah organisasi yang mengimplementasikan proyek berbasis data meningkat sebesar 125% selama 2014 dan diprediksi pada tahun 2015 sebanyak 83% organisasi menjadikan proyek berbasis data terstruktur sebagai prioritas dan 36% organisasi berencana meningkatkan budget mereka untuk data-driven initiative.
“Salah satu tantangan yang dihadapi CIO adalah bagaimana dapat menyimpan data dalam jumlah besar dengan efisiensi optimal, untuk kemudian dianalisa dan diolah menjadi aset berharga yang dapat membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan pertumbuhan. Cloud dan virtualisasi menjadi pendekatan yang efektif untuk menjawab tantangan tersebut dan VMware memiliki solusi komprehensif untuk mewujudkannya dengan membantu CIO mentransformasi perusahaannya menjadi perusahaan berkonsep software-defined,” ujar Adi Rusli, Senior Director and Country Manager VMware Indonesia yang menambahkan, bahwa 84% CIO di kawasan ASEAN berpendapat transformasi menuju sebuah perusahaan berkonsep software-defined menjadi sangat penting untuk segera diterapkan saat ini.
“Sebagai pemain lama di sektor telekomunikasi, Huawei memiliki dasar yang kokoh di bidang analitik. Kami mengolah data penggunaan mobile internet yang dihasilkan oleh pelanggan kami di bidang telco untuk membantu mereka mengurangi angka churn rate dan meningkatkan penjualan digital service. Huawei kemudian memperluas pemanfaatan analitik untuk mempromosikan konsep digital life dan menciptakan aplikasi Business Intelligence Report yang telah sukses diterapkan di beberapa industri. Huawei sangat sadar akan peluang bisnis dari Big Data Analytics dan terus berkomitmen memaksimalkan fungsi tersebut untuk Huawei maupun pelanggan,” ujar Solution Manager Huawei Enterprise, Wiryadi Salim. (EVA)