Fashion Indonesia Harus Siap Berkompetisi di Pasar Global
Melihat kondisi perekonomian Indonesia yang melemah, sistem ekonomi perlu dialihkan dari sektor non riil menjadi sektor yang lebih riil seperti UKM dan Industri kreatif. Di industri kreatif, fashion merupakan industri yang masih terbuka lebar untuk ekspansi ke berbagai negara, sekaligus jarang dilirik. Di samping itu, pada akhir Desember 2015 akan diterapkan regulasi pasar bebas ASEAN. Dengan regulasi ini, produk fashion dari negara lain dapat masuk ke pasar domestik dengan mudah. Begitu pula sebaliknya, buatan dalam negeri dapat kesempatan untuk masuk ke pasar global.
Untuk itulah fashion Indonesia dituntut untuk semakin siap berkompetensi dengan produk dari manca negara. Produk fashion Indonesia memiliki kesempatan untuk dapat menembus pasar luar negeri karena banyaknya bakat bakat dari desainer muda Indonesia. Selain itu diarahkan untuk memperkuat sektor business to busness (B2B) yang potensial untuk dikembangkan di pasar ekspor.
“Perkembangan industri fashion di Indonesia sangat potensial. Fashion tumbuh seiring dengan munculnya brand baru. Kementerian Perindustrian mendukung fashion. Namun saat ini fashion masih belum menjadi industri yang masif. Beberapa dukungan dilakukan antara lain pemanfaatan SDM dalam fashion, memfasilitasi para pelaku industri fashion, teknologi peralatan dan mesih, standar SNI dan promosi,” ujar Euis Saedah, Dirjen Kementrian Perindustrian.
Sejak diselenggarakan pertama kali, Indonesian Fashion Week memberikan kesempatan kepada desainer maupun label Indonesia yang telah siap secara kualitas untuk mempromosikan produknya ke pasar global melalui pameran dagang di Paris dengan tajuk “Who’s Next”.
“Dalam mengangkat fashion Indonesia, salah satu layer yang harus dilakukan adalah membuat produk fashion yang bisa diekspor. Untuk itu produknya harus menarik buyer. Di sana juga diharapkan dapat diterima di pasar dunia,” ujar Ali Charisma, Presiden Direktur Indonesia Fashion Week.
Dukungan dari Kementerian Perindustrian memiliki tujuan yang sama dengan Ali. Ia berharap dengan fasilitas mengikiti pameran ini, akan muncul desainer kreatif yang ikut mewarnai fashion Indonesia. “Dukungan ini supaya dapat melahirkan produk fashion Indonesia yang berkualitas dan punya daya jual lebih baik di pasar ekspor,” ujar Euis.
Ali juga berharap desainer yang mengikuti pameran ini mendapatkan label dan pengalaman yang besar untuk memajukan industri fashion Indonesia. “Kami harap produk produk ini dapat diterima oleh buyer luar negeri. Jika diterima berarti lampu hijau untuk industri fashion Indonesia,” Ali menegaskan. (EVA)