Listed Articles

Laba Bersih BCA Capai Rp 6,8 Triliun

Laba Bersih BCA Capai Rp 6,8 Triliun

Â

Kinerja keuangan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) tahun 2009 cukup melegakan. Pencapaian laba sebelum pajak Rp 8,9 triliun, atau naik 15,9 persen, sedangkan laba bersih yang dibukukan Rp 6,8 triliun, atau tumbuh 17,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Â

Perolehan laba sebelum pajak itu didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan fee based income. Pendapatan bunga bersih meningkat 20,6 persen menjadi Rp 14,9 triliun, disokong oleh pertumbuhan aktiva dan komposisi neraca yang menguntungkan.

Â

Sementara itu, fee based income naik 10,9 persen menjadi Rp 4,3 triliun. Pada 2009, return on assets (ROA) tercatat 3,4 persen dan return on equity (ROE) mencapai 31,8 persen, sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level 15,3 persen. Posisi likuiditas memadai dan tercatat sebesar Rp 64,5 triliun, atau 22,8 persen dari total aset.

Â

“BCA mampu melalui kondisi yang penuh tantangan dalam dua tahun terakhir dan mempertahankan pencapaian kinerja keuangan maupun soliditas usaha,” kata Direktur Utama BCA, D.E. Setijoso.

Â

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 17 persen menjadi Rp 245,1 triliun pada 2009. Giro mencapai Rp 51,6 triliun atau meningkat 15,3 dibandingkan tahun lalu dan tabungan tumbuh 14,6 persen menjadi Rp 128,1 triliun. Ia optimistis, DPK Â BCA bakal tumbuh 12 persen pada 2010 ini dibandingkan 2009 yang berhasil dibukukan sebesar Rp 245,1 triliun.

Â

Menurutnya, pendapatan perusahaan masih akan didapatkan dari pendapatan bunga, pendapatan dari anak usahanya BCA Finance, serta dari fee based income yang diharapkan tumbuh minimal 10-15 persen.

Â

Portofolio kredit BCA tumbuh sebesar 9,9 persen menjadi Rp 123,9 triliun didukung oleh pertumbuhan kredit konsumer. Pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan di Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved