Jadi Merek Potensial, Ini Kuncinya
Merek yang punya gain index tinggi punya prospek bagus di masa depan. Mereka biasanya berada di posisi kedua atau ketiga sehingga berpeluang mengakuisisi konsumen milik merek lain. Tak mudah bercokol di peringkat dua atau tiga. Ada beberapa langkah strategis yang harus dilakukan.
Langkah strategis pertama adalah mengevaluasi kekuatan merek yang dimiliki. Dengan begitu, mereka akan mampu memanfaatkan potensi yang ada untuk mengakuisisi konsumen mereka lain dan meraih posisi yang lebih baik.
“Perubahan status dan positioning tidak akan mudah dicapai tanpa kerja keras,” kata Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen, Pengajar Manajamen dan Pemasaran IPB, Ujang Sumarwan.
Yang kedua, pemilik merek harus mampu membaca peta persaingan agar bisa membaca peluang untuk mengakuisisi konsumen lain. Upaya ini tak boleh dilakukan setengah-setengah. Selain itu mereka juga harus mampu mengidentifikasi konsumen potensial yang belum digarap oleh perusahaan pesaing.
Ini adalah hal yang lebih mudah dibanding mengakusisi konsumen lain karena konsumen lain telah loyal terhadap merek yang mereka pakai. Bisa juga, mereka merasa adanya biaya peralihan merek yang sangat mahal.
“Di Industri jasa asuransi misalnya, seorang konsumen harus memiliki alasan yang kuat untuk berpindah merek. Akan lebih mudah bagi merek-merek posisi nomor dua, ini konsumen yang kira-kira belum terlayani dan kemudian menentukan target apa yang ingin dicapai,” katanya.
Menurut dia, konsumen sangat sensitif terhadap kualitas dan harga terutama di barang-barang konsumsi. Perusahaan harus memperhatikan dua hal ini jika tak ingin ditinggalkan pelanggannya. Perbandingan antara kualitas dan harga mesti dijaga betul karena perubahan posisi di industri konsumsi sangat mudah terjadi.
Untuk mengembangkan merek agar punya gain index tinggi, kuncinya adalah kreatif dan inovatif dalam strategi bauran pemasaran. Kreatif dalam membangun strategi produk, harga, distribusi, dan promosi. Termasuk, kreatif dalam mengelola sumber daya manusia dan layanan yang mumpuni.
“Ini adalah kunci menjaga momentum pertumbuhan merek. Sangat mungkin dia akan menempati posisi nomor satu. Juga harus bisa membaca peluang, apa kreatifitas yang sudah dihasilkan perusahaan lain dan dia harus mampu selangkah lebih maju,” ujar dia.
Ujang mencontohkan, dalam hal distribusi, perusahaan harus memiliki jaringan distribusi yang luas terutama untuk barang-barang konsumsi untuk mengalahkan pesaing. Tak hanya menguasai jaringan dan pasar ritel, perusahaan juga harus inovatif dalam melakukan distribusi. Di sinilah pentingnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.