Editor's Choice Entrepreneur

Andrew Tobias, Bisnis Puluhan Ribu US$ dari Game

Andrew Tobias, Bisnis Puluhan Ribu US$ dari Game

Siapa bilang hobby tidak bisa mendatangkan keuntungan. Hal tersebut dibuktikan oleh Andrew Tobias. Laki laki berusia 23 tahun ini berhasil mendapatkan omset sekitar puluhan ribu US$ per bulan dari gaming. Hal yang dilakukannya sederhana, menjual voucher Wallet Game Dota besutan developer asal Amerika,Valve.

Andrew menceritakan bahwa usahanya pertama kali mengembangkan Prime Games karena dipercaya oleh Surya, salah seorang komisaris Indosat dan Kompas. “Om Surya memiliki perusahaan development Tekno. Di sini Falf menyewa space untuk Dota Indonesia. Waktu itu entah karena ada perjanjian apa, Om Suryo diberikan Prime Game dan voucher elektrik dengan jumlah yang cukup besar, tapi kala itu beliau memang belum tahu bagaimana mengelolanya. Akhirnya diserahkan pada saya,” ucap pri kelahiran Jakarta tahun 1992 ini.

Dota

Andrew Tobias

Untuk menjalankan Prime Game dan memasarkan vocher elekronik bermain Dota, Andrew tidak merasa kesulitan. Ini dikarenakan memang pengalamannya dalam mencari jaringan serta pasar secara jeli di kalangan pecinta game. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui para pelaku komunitas game, terutama Dota. Alhasil, vocher elektrik senilai setara dengan ratusan juta rupiah tersebut itu terjual habis dalam waktu 3 bulan dengan keuntungan yang cukup lumayan. Melihat hasil kerja Andrew, Surya langsung menyerahkan Prime Games pada Andrew secara penuh.

“Saya bisa atakan mulai serius bermain game sejak usia 14 tahun. Dan pada usia tersebut saya sudah banyak bergabung di event event gam,. Bukan sebagai peserta. Tapi sebagai penyelenggara. Lewat sana saya banyak belajar. Untuk memasarkan vocher wallet, saya melakukan pendekatan melalui komunitas, karena lebih mudah penyebaran informasinya, ” tambah Andrew. Kegiatan Andrew dalam mengurus prime games ini sempat terbentur oleh kuliahnya, karena masih kuliah double degree di Universitas Bina Nusantara. “Kuliah agak sempat terbengkalai, tapi ya akhirnya bisa rampung tahun ini,” ujarnya sembari tersenyum.

Merambah event gaming Melihat gaming sebagai passion, Andrew tidak hanya berhenti di situ. Melanjutkan kegiatannya pada saat berusia 14 tahun, PrimeGgames saat ini merambah ke Event Gaming. Beberapa event besar pernah ditangani seperti World of Game, sebuah kompetisi game terbesar di Indonesia. Event yang dilaksanakan oleh Prime Games bekerja sama dengan EO milik kawannya, Billy, yakni Kairos. Saat ini, Prime Games sendiri dikelola oleh 6 orang. Dua orang, termasuk Andrew mengurusi penjualan Prime Games Voucher, dan 5 orang termasuk Andrew menangani event. Uniknya, para organizer dari Prime Games tidak terletak di satu kota saja, melainkan tersebar di Kalimantan, Malang, Bandung, dan Jakarta. Untuk komunikasi bisnis dan event, mereka berbicara melalui Skype.

Pada dasarnya Andrew memang memiliki ketertarikan dalam penyelanggaraan kompetisi event game seperti ini. Bahkan hal ini dilakukannya sejak ia duduk di bangku SMP dengan merencanakan dan mengorganisir event game tournament Dota Open.

“Pada dasarnya saya memang suka terjun ke event organizer. Bahkan ketika saya umur 14 tahun, dan saya masih berada di komunitas Indogamers dan sedikit memiliki masalah karena ada hater, saya membuat sebuah event Gaming Open. Event ini biasanya ditakuti oleh gamers biasa. Namun saya membuat pola yang tidak biasa, yakni tim besar, berkolaborasi dengan tim kecil. Di situlah banyak antusiasme dari gamers datang mengikuti event ini. Thanks to them,” papar Andrew.

Saat Event Tournament Dota Open diadakan, antusiasme tidak hanya datang dari dalam negeri. Beberapa tim dari Malaysia dan Singapura juga datang. Bahkan salah satu perusahaan rokok, (LA Light) juga tertarik dan mengontak Andrew sehingga ia diminta untuk mengorganisir event gaming atas nama mereka. Dari situ perjalanan Andrew dalam EO dimulai. Beberapa kali ia diminta untuk membantu developer game besar di Indonesia, Megindo dan perusahaan distribusi alat gaming, Razer.

“Dalam acara -acara tersebut meski masih sebagai freelance, saya mulai memperluas jaringan saya. Oleh sebab itu dapat dikatakan sebelum saya ada di Prime Games, saya lebih dulu dikenal orang. Jadi ketika saya berada di Prime Games, saya lebih mudah untuk negosiasi,” tambahnya.

Ke depannya, ia akan membawa Prime Game lebih berkembang lagi. Ia sudah mencanangkan beberapa alternatif untuk perkembangan Prime Games nanti. “Kira kira, ke depannya saya akan terjun ke empat bisnis sebagai media, EO, penyedia database dan publisher. Namun, saya masih melihat kesempatan mana yang tersedia dan paling baik untuk Prime Games kelak,” imbuhnya

Prospek industri gaming

Bagi Andrew, nanti ia akan serius mendiedikasikan diri ke game. Menurutnya, industri game di Indonesia masih memiliki peluang perkembangan yang cukup besar. Banyak sekali peluang bisnis dan pekerjaan yang muncul dari sini apabila industri ini makin berkembang. Sayangnya, banyak yang menyangka gaming hanya memunculkan nilai bisnis dari developer saja. Sisi lain seperti penyelenggaraan event dan full time gamers memiliki peluang yang tak kalah baik ke depannya. Namun, menurutnya, industri ini masih minim sekali perhatian dari pemerintah. Bahkan di kalangan masyarakat sendiri, game masih dianggap sebagai sesuatu yang negatif.

“Kondisi Indonesia saat ini memandang game, sama seperti Korea 10 tahun lalu. Maknanya sebenarnya dalam industri ini kita tertinggal 10 langkah, “ papar Andrew.

Ia sedikit bersyukur bahwa saat ini Indonesia mulai mengarahkan game sebagai salah satu pilar besar dalam penopang industri kreatif Indonesia. Ia berharap ke depannya kegiatan ini tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat, dan dapat dijadikan sebagai salah satu penopang ekonomi bagi Indonesia.

“Saat ini tantangannya adalah banyak sekali stigma negatif dari gamers padahal di luar, gamers mulai menjadi salah satu lapangan kerja. Selayaknya atlet, gamers diwajibkan memiliki kesehatan yang memadai. Itu sudah terjadi di luar negeri seperti China, Amerika, Korea, dan Eropa. Mereka bertanding dalam turnamen internasional dengan membawa duty untuk negaranya. Sedangkan di sini baru dimulai, padahal Indonesia punya potensi di bidang itu. Terbukti, walau tidak didukung pemerintah, di tahun 2013 tim gamers Indonesia bisa menjuarai turnamen internasional di China,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Andrew melalui Prime Games akan terus melakukan edukasi dalam event event yang ia buat, untuk mematahkan stigma negatif mengenai game. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved