Management Strategy

Ciputra Artpreneur Dorong Pelaku Seni Mandiri Ekonomi Berbasis Kreatif

Ciputra Artpreneur Dorong Pelaku Seni Mandiri Ekonomi Berbasis Kreatif

“Pendidikan kewirausahaan bagi pelaku seni menjadi penting, mengingat banyak yang belum maksimal dalam menjual karya seninya karena kurang pengetahuan dalam pengembangan bisnis,” ujar Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur di sela acara diskusi di Gedung Ciputra Artpreenur di Jakarta. Menghadapi hal itu, Ciputra Artpreenur memiliki misi edukatif bagi pengusaha seniman dengan menyediakan platform bagi seniman untuk menampilkan hasil karyanya.

Seiring berjalannya waktu, pekerja seni yang berhasil memadukan seni dan entrepreneurship secara kreatif dapat mencapai kemandirian ekonomi yang menopang kesejahteraan hidup dan keberlangsungan kegiatan berkarya. Dalam rangka mendorong kesadaran para pelaku seni akan pentingnya segi entrepreneurship dalam berkarya, Ciputra Artpreneur bersama Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Mirwan Suwarso – sutradara dan produser teater dan film Indonesia, Sally Koeswanto – perancang busana Indonesia, dan Erwin Gutawa – musisi dan komposer Indonesia, berbagi pengalaman dan informasi mengenai pentingnya sinergi seni dan bisnis dalam mencapai kemandirian ekonomi berbasis seni.

Martinus Prasetya Johannes, Head of Marketing Communications Ciputra Artpreneur.

Martinus Prasetya Johannes, Head of Marketing Communications Ciputra Artpreneur. (Photo by Eva SWA)

Triawan mengatakan, konsep ekonomi kreatif memberikan kesadaran bagi para pelaku seni bahwa penggabungan nilai seni dan bisnis merupakan alat utama untuk mencapai kemandirian ekonomi berbasis seni. Pelaku dan pekerja seni Indonesia, perlu menyadari bahwa saat ini industri kreatif dapat menjadi sumber utama mata pencaharian, bukan hanya sekedar hobi. Yang harus diperhatikan, pencapaian kesuksesan harus disertai dengan kejelian, keuletan, dan kemampuan para pelaku seni untuk selalu berusaha memberikan karya terbaik dan memberikan nilai ekonomis yang tinggi bagi karyanya melalui pengembangan bisnis, seperti kolaborasi dengan beragam industri yang dapat menggunakan karya mereka secara kreatif, sehingga keberlangsungan hidup dan karya dapat terjamin.

Ciputra Artpreneur merupakan sebuah platform dan fasilitator dalam upaya pengembangan seni yang dibangun dengan misi edukatif yang berakar dari apresiasi terhadap seni dan entrepreneurship. Konsep Artpreneur, yakni penggabungan Seni and Entrepreneruship, mendorong pelaku seni untuk menjadi lebih proaktif dalam eksplorasi kreativitas bagi usaha mereka.

Rina menambahkan, Ciputra Artpreneur merupakan wadah yang memberikan dukungan intelektual dan pemberdayaan manusia khususnya bagi para pengusaha seni. “Kami menyadari bahwa pentingnya usaha yang berhasil harus dimulai dari pengembangan sumber daya manusianya sendiri serta ketersediaan infrastruktur untuk menghadirkan hasil karya ditengah masyarakat. Dengan konsep ini, para pelaku seni harus teredukasi secara dini mengenai pentingnya pencapaian nilai ekonomi untuk memastikan berkelanjutan karya. Dalam berkarya, pelaku seni diharapkan dapat mengkalkulasi modal, jangka waktu, target dan variabel lainnya untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan.”

Menurut Rina, dengan percaya akan potensi yang dimiliki oleh pekerja seni Indonesia, Ciputra Artpreneur menyediakan diri sebagai tempat di mana para pelaku seni dapat mewujudkan bentuk kreasinya yang terbaik dan tetap mengedepankan konsep bisnis yang sesuai. Harapan kami, kehadiran Ciputra Artpreneur dapat memacu pekerja seni menjadi lebih kreatif secara karya dan bisnis sehingga dunia seni bisa menjadi pilihan karir bagi masyarakat Indonesia yang kaya akan kreativitas. Adalah tujuan kami agar seni yang sesungguhnya dapat menjadi lebih mudah diakses dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Ciputra Artpreneur dilengkapi dengan galeri, museum, dan juga teater pertunjukan berskala internasional. Dengan ketiga fasilitas ini, Ciputra Artpreneur memberikan destinasi terbaik bagi para pelaku seni untuk memasarkan hasil karyanya,” kata Martinus Prasetya Johannes, Head of Marketing Communications Ciputra Artpreneur.

Dijelaskan Martinus, Ciputra Artpreneur, sebuah kompleks seni di Indonesia didirikan menyatu dengan kawasan komersial. Dengan adanya ruang museum seni, galeri multifungsi, dan teater pertunjukan berstandar internasional, kompleks seluas 10.000m2 ini diharapkan dapat menjadi destinasi yang akrab dengan masyarakat luas. Kawasan ini dibangun sesuai dengan visi Ir. Ciputra untuk membuat daerah ini menjadi Financial, Shopping and Art District layaknya kota-kota besar kelas dunia.

Sebagai sebuah fasilitas ruang di Jakarta, Ciputra Artpreneur yang terdiri dari Galeri, Museum dan Teater merupakan kompleks seni terintegrasi pertama di Indonesia yang menumbuh-kembangkan semangat artpreneurship tersebut.

Ciputra Artpreneur Gallery memiliki luas kurang lebih 1.500 meter persegi dengan fasilitas layar proyeksi massif berukuran 60 x 12 meter. Ruang ini juga memiliki pemandangan lepas kota Jakarta. Bersebelahan dengan galeri, Ciputra Artpreneur Museum seluas ±700 meter persegi memamerkan koleksi Ciputra dengan sentuhan inovasi digital. Permata istimewa lain adalah ruang Ciputra Artpreneur Theater yang berstandar internasional dengan kapasitas kurang lebih 1.200 kursi, dilengkapi dengan sound sistem Meyer. Teater ini merupakan teater pertunjukan tertinggi (lantai 13) di Asia dan pembangunannya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.

Berdirinya Ciputra Artpreneur di tengah pusat ekonomi Jakarta, diharapkan dapat membangkitkan serta mengembangkan industri kreatif Indonesia melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan berbasis seni dan budaya dengan cakupan yang luas dari seni rupa, seni kriya dan desain, arsitektur, seni pertunjukan, dan seni musik. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved