Bank DBS Dorong Kewirausahan Sosial di Indonesia
PT Bank DBS Indonesia bersama dengan DBS Foundation bekerja sama dengan wirausaha sosial dan wirausaha berskala usaha kecil menengah/UKM (small medium enterprise) di Singapura, India, Indonesia, China, Taiwan dan Hong Kong. Untuk kali pertama di Indonesia, sebanyak 17 wirausaha sosial di Indonesia dibina oleh DBS Foundation untuk dipertemukan dalam satu wadah pada Sankalp Southeast Asia Summit 2015.
Acara yang digelar oleh Intellecap ini merupakan wadah kolaborasi bagi para pelaku UKM pemula, inovator sosial dan juga investor dari berbagai negara di Asia Tenggara. Dengan tajuk “The Next Frontier of Innovation and Entrepreneurship for Social Impact”, acara ini mengidentifikasi para penggerak berbagai sektor untuk menciptakan bisnis yang berdampak luas dan kemudian mempertemukan dengan calon investor.
Salah satunya adalah CV Sentinel Pratama, sebuah social enterprise yang bergerak di bidang pertanian ini menjawab permasalahan kemiskinan dan rawan pangan di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dengan mengubah lahan kering menjadi lahan sawah irigasi, Sentinel menawarkan pemasangan hydram-pump, pompa yang mampu beroperasi 24 jam tanpa listrik dan bahan bakar bagi penduduk Sumba.
Selain itu adapula CV Ideas Indonesia yang memanfaatkan limbah pertanian jamur di Cisariua, Lembang menjadi material bangunan berkelanjutan dengan kualitas yang sama dengan material konvensional.
Patsian Low, Head of DBS Foundation mengungkapkan bahwa DBS Foundation berfokus dalam memajukan social enterprise, sebagai bisnis yang berkembang secara mandiri dengan cara yang kreatif dan efektif dalam menyelesaikan masalah sosial. “Tujuan dukungan ini tidak hanya untuk membangun kesadaran dan advokasi kepada para pelaku social enterprise merealisasikan ide-ide mereka, namun juga memperkuat inovasi mereka melalui penyuluhan, pendanaan dan dukungan dari para relawan DBS Foundation,” ujar Patsian di Jakarta, (20/11).
Sejak Agustus 2015, DBS Foundation telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan DBS Social Entrepreneurship Boot Camp untuk para social enterprise yang masih merintis untuk mempersiapkan mereka dengan sejumlah pengetahuan dan pemahaman mengenai proses pendanaan dan ekspektasi para investor.
Dukungan Bank DBS dan DBS Foundation di Indonesia ini merupakan bagian dari pembangunan ekonomi kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara merupakan wilayah dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia dengan kontribusi PDB mencapai US$ 2,4 triliun pada tahun 2013 dan diperkirakan akan menduduki urutan keempat terbesar pada 2050. Salah satu faktor pendrong utama Asia Tenggara antara lain fokus pada pengembangan dan inovasi di bidang kewirausahaan, sebagaimana tercermin dari perluasan sektor small medium enterprise, yang terdiri sekitar 30-60 persen dari PDB negara-negara di kawasan ini dan kontribusi terbesar dalam penyediaan lapangan kerja domestik. (EVA)