Pemain di pasar minuman teh rasa buah siap saji (Ready to Drink Fruit Flavor Tea) cukup banyak. PT Suntory Garuda Beverage adalah salah satunya dengan produk andalan Mountea.

Group Product Manager Suntory Garuda Beverage, Fenny Kusnaidy mengatakan, ada tiga langkah utama yang dilakukan perseroan untuk menjaga brand awareness, yaitu menjaga ketersediaan produk di toko-toko dan gencar melakukan promosi, serta selalu berinovasi.

Hasilnya, dia mengklaim pangsa pasar Mountea mencapai 22% di pasar teh rasa buah siap minum yang bernilai lebih dari Rp 1 triliun berdasarkan data Nielsen per Juli 2015. “Agar brand awareness meningkat, kami mengkombinasikan kegiatan online (TVC, aktivasi sosial media) dan offline (brand activation),” katanya.

Menurut dia, perubahan tren dan perilaku masyarakat tentu memengaruhi strategi komunikasi yang diterapkan. Untuk itulah, perseroan menggunakan semua kanal media seperti TV, media sosial (Facebook dan Twitter) hingga aktivasi merek untuk menciptakan experience dan interaksi langsung (engagement) dengan konsumen.

“Untuk kegiatan offline, kami rutin menggelar Program “Mountea Goes to School” yang dilaksanakan di beberapa kota besar di Indonesia,” ujar dia.

Untuk mengukur brand awareness, setiap tahun perseroan melakukan Brand Health Tracking dengan menggunakan jasa agen peneliti. Pengukuran meliputi merek Mountea secara kuantitatif seperti brand awareness, ads awareness, brand used most often, dan lainnya, serta merek Moutea secara kualitatif.

“Sebelum membuat konsep iklan, kami lebih dulu menggali insight dan value yang ada dalam Mountea. Konsep iklan harus kreatif, mudah dimengerti, tepat sasaran, dan relevan dengan tujuannya,” katanya.

Dia menjelaskan, kualitas produk adalah hal yang paling utama yang senantiasa dijaga dalam strategi pemasaran. Selanjutnya, peremajaan desain, perbaikan kualitas rasa, serta peluncuran varian baru dari sisi produk. Dari sisi promosi, aktivasi merek harus sejalan dengan komunikasinya.

“Selanjutnya, place adalah meningkatkan penetrasi produk, terutama di tempat di mana target konsumen berada seperti sekolah, warung, dan lainnya,” katanya.

Fenny yakin pasar ready to drink fruit flavor tea masih sangat menjanjikan di tengah kondisi perekonomian yang masih lesu seperti sekarang. Kuncinya, adalah senantiasa melakukan inovasi, terutama dari segi rasa yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. (Reportase: Putri Wahyuni)