Management Strategy

Akhir Tahun, Harga Sembako Melejit

Oleh Admin
Akhir Tahun, Harga Sembako Melejit

Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional rata-rata sudah naik menjelang akhir tahun ini. Pedagang ayam potong di Pasar Palmerah, Sujiyem, misalnya, mengatakan harga ayam naik dari Rp 22 ribu per kilogram menjadi Rp 25-26 ribu per kilogram. Ia mengatakan harga ini naik sebulan terakhir. “Biasanya menjelang tahun baru naik lagi,” katanya kepada Tempo, Jumat, 25 Desember 2015.

Kenaikan harga ayam, menurut Sujiyem, salah satunya karena pasokan daging ayam kini berkurang akibat libur panjang dan jalanan macet, sehingga banyak pemasok ayam yang libur. “Banyak agen yang tutup, jadi harga naik,” ujarnya. Ayam dagangannya berasal dari agen di Serang, Banten. Pembeli ayam juga berkurang lantaran banyak warung maupun kantin perkantoran yang tutup.

Harga telur ayam juga naik sejak tiga hari lalu. Suyanto, 37 tahun, pedagang sembako, mengatakan harga telur naik dari Rp 21 ribu per kilogram menjadi Rp 24 ribu per kilogram. “Stok telur lancar,” kata Suji Yem. Ia memprediksi harga akan turun saat harga bahan bakar minyak turun pada Januari nanti. “Biasanya harga turun karena pengaruh BBM.”

(sumber foto: www. bulog.co.id)

(sumber foto: www. bulog.co.id)

Berbeda dengan telur, menurut Nurwangsa, pedagang lainnya, harga BBM tak berpengaruh pada harga beras. Pedagang beras di toko beras Sinar Makmur ini mengatakan harga beras sebulan terakhir naik dari Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 9.500 per kilogram. Menurutnya, harga beras akan terus naik sampai Februari 2016. “Sampai panen, karena sekarang hanya menghabiskan stok,” kata pria 48 tahun ini.

Nurwangsa meminta pemerintah agar gencar menyalurkan beras Bulog. “Bulog sudah turun tapi sedikit-sedikit, tetap aja harga tinggi.”

Sementara itu, sejak sepuluh hari lalu, harga sayur rata-rata naik 20 persen. Misalnya, harga bawang merah dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Kacang panjang dari Rp 10 ribu menjadi Rp 18 ribu, kentang Rp 8.000 menjadi Rp 12 ribu, wortel Rp 8.000 menjadi Rp 13 ribu, cabai rawit merah Rp 20 ribu menjadi Rp 37 ribu, rawit hijau Rp 8.000 menjadi Rp 26 ribu, cabai keriting Rp 12 ribu menjadi Rp 37 ribu, dan bawang putih Rp 14 ribu menjadi Rp 24 ribu.

Sedangkan pedagang sayur, Legiyem, menyebutkan pembeli mengeluh karena barang yang dulu bisa dibeli untuk ukuran satu kilogram, kini hanya dapat seperempat kilogram. “Atau dulu beli setengah kilo, sekarang seons,” kata Legiyem.

Namun, kata Legiyem, harga timun dan bawang bombay turun drastis, misalnya harga bawang bombay dari Rp 24 ribu menjadi Rp 10 ribu. Sedangkan timun dari Rp 8.000 menjadi Rp 2.000. “Karena hujan besar, jadi timun subur, panennya banyak.”

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved