Pedagang Pasar Klewer Solo, Jawa Tengah, mengeluh karena terjadi penurunan omzet penjualan dalam beberapa hari terakhir. Penurunan itu justru terjadi pada libur panjang. “Kondisi ini baik pedagang di pasar timur maupun di pasar darurat,” ujar juru bicara Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani, Jumat, 25 Desember 2015.

Biasanya, kata Kusbani, libur panjang akhir tahun menjadi masa panen bagi pedagang Pasar Klewer, yang merupakan pusat perdagangan kain dan garmen. “Istilahnya masa panen kedua setelah Lebaran,” katanya.

Menurut Kusbani, penurunan omzet terjadi lantaran tertutupnya akses menuju Pasar Klewer. Jalan menuju pasar terhambat banyaknya pedagang musiman pada perayaan Sekaten. Pedagang musiman membuka lapak di Jalan Pakubuwana, akses utama menuju Pasar Klewer.

Pasar Sindu di Sanur (Foto: Antara)

“Jalanan di sekitar Klewer macet parah,” katanya. Akibatnya, Klewer menjadi sepi pembeli. “Omzet turun hingga 25 persen,” kata Kusbani. Kemacetan itu juga membuat pedagang kesulitan bongkar-muat barang. “Dagangan menumpuk di gudang,” katanya.

Selama ini pedagang Pasar Klewer selalu bersinergi dengan pedagang musiman Sekaten. Namun, kondisi berubah sejak Pasar Klewer terbakar pada akhir tahun lalu. Alun-alun Utara untuk pasar darurat. jadi pemicu pedagang musiman meluber ke jalan.

Seorang pembeli di Pasar Klewer, Wardani, mengatakan perlu perjuangan keras untuk bisa masuk ke pasar. “Harus sabar antre karena jalanan macet,” kata penduduk Karanganyar itu, yang mengaku hafal jalan-jalan kecil di sekitar pasar. “Bisa menghindari kemacetan melalui jalanan kampung,” katanya.

Tempo