Marketing Strategy

Go-Box Lirik Segmen UMKM

Go-Box Lirik Segmen UMKM

Perkembangan bisnis online di Indonesia berdampak sangat besar terhadap bisnis logistik. sehingga belanja jarak jauh menjadi tren dan memberikan angin segar terhadap jasa pengiriman barang hingga ke wilayah seluruh Indonesia, tidak hanya di kota-kota besar saja. Go-Jek tidak membiarkan kesempatan emas itu dengan menyediakan aplikasi mobile jasa pengiriman barang melalui Go-Box.

Go-Box adalah salah satu pemain baru di logistik yang telah dirintis sejak bulan Juni 2015. Meski pedatang baru, tapi kini sudah mempunyai driver sebanyak 3.500 orang yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Tidak hanya konsumen biasa yang menjadi sasarannya, namun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi target pasarnya.

gobox46

Berawalnya Go-Jek yang melayani jasa pengiriman barang-barang yang ukurannya relatif kecil, kemudian munculah ide untuk bisa mengirimkan barang yang berukuran besar. Menurut Raditya P. Wibowo, Head of Go-Box, sebenarnya platform teknologinya sama dan kebutuhan yang ada, sehingga setelah diluncurkan mengalami perkembangan signifikan. Setidaknya ini terlihat dari orderan yang masuk setiap minggu naik hingga 50%.

Jenis mobilnya pun ada mobil besar dan kecil. Untuk mobil kecil seperti grand max, sedangkan mobil besar semisal truk engkel. Ada juga obil bak dan mobil box. Dari segi harga mobil box lebih mahal dari mobil bak karena barangnya lebih terlindungi, yang besar juga lebih mahal dari yang kecil.

Tarif untuk Pick-up bak Rp 7.000/km dan harga minimum Rp 170.000, Pick-up Box Rp 9.000/km dan harga minimum Rp 210.000, sedangkan untuk truk engkel bak Rp 10.000/km dengan harga minimum Rp 350.000 dan untuk truk engkel box Rp 12.000/km dengan harga minimum Rp 370.000.

Adapun pria yang disapa Raditya ini mengatakan bahwa bila melihat perkembangannya walaupun dari segi jumlah orderan mayoritas dari dalam kota, tapi dari segi omset lebih banyak dari yang keluar kota.

Betul, peminatnya paling banyak masih di Jakarta. Ke depan, Raditya melihat, bahwa Go-Box sebenarnya cocok untuk UMKM, kenapa? Karena dengan Go-Box mereka tidak usah mempunyai truk sendiri, tapi saat butuh truk untuk mengirim barang bisa mengirim melalui Go-Box.

“Bagi UMKM yang sudah mempunyai truk, untuk menambah nilai si truk yang keseringan tidak dipakai bila tidak mengirim barang, ketika nganggur itu dia rugi karena harus bayar supirnya, sedangkan ketika dia butuh ngirim itu tuh dia satu truk tidak cukup dan pada akhirnya mereka harus menyewa sendiri jadi kayak ngirimnya jarang-jarang tapi butuh banyak,” jelas Raditya.

Raditya juga mengungkapkan bahwa sejauh ini Go-Box telah menerima order untuk pengiriman macam-macam seperti mengirim koper, kirim peralatan katering, perlengkapan event organizer serta wedding organizer. Saat ini, mayoritas order dari consumer goods.

Selain harganya yang kompetitif, diklaim Raditya, kelebihan Go-Box lainnya, yaitu bisa langsung memesan melalui aplikasi dalam waktu 45 menit, pesanan kendaraan yang akan tiba sekligus bisa melihat posisi kendaraan Go-Box di mana.

Tak seperti perusahaan jasa ekspedisi lainnya yang akan berangkat bila isi truk penuh terlebih dahulu baru berangkat, Go-Box sendiri khusus truk, yang hanya diisi oleh barang si pemesan tersebut.

Raditya menargetkan tahun depan Go Box bersama Go-Jek bakal melebarkan sayap ke Semarang dan Yogyakarta. “Go Box bisa mempeluar trayeknya dari Jakarta-Semarang-Surabaya-Bali. Sedangkan Go-Jek sejak Desember ini ekspansi ke Medan dan Palembang. Kami fokusnya menggarap pasar di Jawa dulu karena mengantar barang jalur Sumatera itu masalah keamanan itu harus diperhatikan juga,” Raditya menegaskan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved