Prodia akan IPO Akhir Tahun 2016
PT Prodia Widyahusada (Prodia) berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada akhir tahun ini. Presiden Direktur Prodia, Dewi Muliaty mengatakan, rencana tersebut seiring dengan kesiapan sumber daya manusia dan performa bisnis yang semakin bagus dari tahun ke tahun. “Pada akhir tahun 2015, revenue-nya lebih dari Rp 1 triliun,” katanya.
Seperti dilansir laman resmi PT Bursa Efek Indonesia, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh perusahaan saat memutuskan melantai di bursa. Seperti, memperoleh sumber pendanaan baru, mendapat banyak keuntungan kompetitif untuk pengembangan usaha, meningkatkan nilai dan citra perusahaan, hingga kemudahan mengakuisisi atau merger dengan perusahaan lain dengan menerbitkan saham baru.
Di usianya ke-42 tahun, perusahaan yang didirikan oleh Andi Wijaya dan ketiga rekannya ini kian melambung. Boleh dibilang, Prodia kini menjadi salah satu pusat rujukan diagnostik terbaik di Indonesia, yang dibuktikan dengan perolehan akreditasi dari laboratorium medis paling bergengsi di dunia, yakni College of American Pathologists.
Bermula dari sebuah lab sederhana di Kota Solo tahun 1973, Prodia telah berevolusi menjadi pemain besar di industri lab klinik. Penyebaran jumlah cabangnya telah menjangkau hampir seluruh Nusantara, dengan 120 cabang yang diimliki dan dikola sendiri (bukan waralaba).
Kesuksesan Prodia menjadi pemain utama tidak terlepas dari resep jitu perusahaan ini mengembangkan bisnisnya. Sejak awal, perusahaan yang didirikan oleh Andi Wijaya bersama rekan-rekannya itu, paham betul bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci yang bisa menentukan eksistensi sebuah perusahan. (Reportase: Syukron Ali)
Data Bisnis Prodia
Jumlah karyawan: 4.500 orang. Jumlah cabang: 120 cabang. Jumlah pasien tiap tahun: Lebih dari 1 juta orang, dan setiap orang bisa menggunakan lebih dari satu layanan cek kesehatan per kedatangan. Pendapatan: Lebih dari Rp 1 triliun.