CSR Corner Corporate Action

Apresiasi Pepsodent untuk Dokter Gigi Indonesia

Apresiasi Pepsodent untuk Dokter Gigi Indonesia

Sumber daya manusia di bidang tenaga medis diharapkan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan mereka. Hal ini karena 80% pelayanan kesehatan bergantung pada sumber daya medisnya. Oleh karena itu Pepsodent pun sengaja memberikan apresasi dalam bentuk gerakan “Dokter Gigi Perduli.”

(dari kiri ke kanan) Gracety Shabrina, Drg. Devi Oktora, dan Drg. Ratu Mira Afifah

(dari kiri ke kanan) Gracety Shabrina, Drg. Devi Oktora, dan Drg. Ratu Mira Afifah

Nantinya setiap dokter yang berprestasi akan diberikan bantuan dana, seperti yang diberikan kepada Drg. Devi Oktora, MKM dan Gracety Shabarina, mahasiswi FKG Universitas Padjajaran.

Drg Devi pernah menjadi Tenaga Kesehatan Teladan Provinsi Banten 2014. Wanita yang bertugas di Puskesmas Kelapa Dua Tangerang ini aktif dalam melakukan kegiatan promotif dan preventif.

Salah satunya dengan dengan mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan pembentukan kader kesehatan gigi remaja di Karang Taruna Husada. Poli gigi tempatnya bertugas dijadikan percontohan untuk melayani imigran dan anak-anak berkebutuhan khusus.

Ia mengaku banyak bekerja sama dengan remaja dan pemuda Karang Taruna karena menjaga kesehatan gigi merupakan suatu kebiasaan yang tidak boleh putus. Kebiasaan ini pun harus selalau meregenerasi dan terus dilakukan ke beberapa daerah menurutnya hingga saat ini sudah ada 2.000 anak yang teredukasi programnya.

Berbeda dengan Drg Devi, Gracety justru memfokuskan promotif preventif dengan komunitas bernama Dents Do untuk masyarakat di daerah-daerah terpencil. Komunitas yang berdiri pada 23 Oktober 2012 ini, berawal dari keprihatinnya saat berlibur di pulau Karimun Jawa. Ia menemukan bahwa masyarakat masih belum terbiasa untuk membersihkan gigi, tak heran bila kesehatan gigi mereka sangat rendah.

Ia dan 7 kawannya berinisiatif untuk melakukan perjalanan menuju daerah terpencil untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi. Hingga saat ini sudah ada 94 daerah pelosok yang di kunjungi seperti Baduy, kaki Gunung Manglayang, Desa Warja Bakti daln masih banyak lagi.

Anggota Dents Do pun terus bertambah, karena dilakukan regenerasi dan kini sudah ada 21 anggota. Menurut Drg. Ratu Mirah Afifah, Head of Professional Relationship Oral Care, PT Unilever Tbk, penghargaan ini diharapkan mampu memotivasi tenaga medis lainnya untuk mendedikasikan waktu, tenaga dan ilmu mereka kepada masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada 14.000 dokter gigi yang telah memberikan pengabdian mereka kepada masyarakat. Mereka melakukan berbagai kegiatan yang mengajak masyarakat untuk rajin menjaga kesehatan gigi selama 3 tahun terakhir,” jelasnya.

Menurutnya, hasil kesehatan analisis Pusat Data & Informasi KEMENKES RI menunjukkan bahwa dari 33 provinsi di Indonesia masih banyak yang kekurangan tenaga dokter gigi. Tiga provinsi dengan kategori tidak ada/kurang tenaga medis 80% nya ada di Paua Barat, Papua, dan Sulawesi Utara. Sementara tiga provinsi yang mempunyai puskesmas berlebih sebesar 40% adalah Bali, Jogjakarta, dan Kepualan Riau.

Namun ternyata jumlah tenaga medis tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat sakit gigi. Jakarta sebagai salah satu kota dengan dokter gigi terbanyak justru memiliki amasalah kesakitan gigi diatas rata-rata nasional yaitu 29.1%.

Drg. Mirah menegaskan bahwa tingkat kesejahteraan seseorang tidak selalu berarti mereka lebih sadar dengan kesehatan gigi. Dari riset yang dilakukan, 79% orang tua tidak pernah sikat gigi pada malam hari. Jadi penting peran orang tua dalam menganjurkan kebiasaan sikat gigi kepada anak-anak. “Kini kami tidak hanya melakukan edukasi kepada anak-anak, tetapi orang tua juga. Soalnya banyak orang tua yang kesadarannya sudah mulai turun dalam menjaga kesehatan gigi,” tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved