“Sejak 2015 hingga 2019, kami komitmen untuk mengembangkan industri otomotif di Indonesia dengan nilai investasi sebanyak Rp 23 triliun,” jelas Masahiro Nonami, Presiden Direktur PT TMMIN saat peresmian pabrik di Karawang Jawa Barat (7/3/2016)

Nantinya, pabrik di atas lahan seluas 150 hektar itu akan dikembangkan tahap demi tahap sesuai dengan kondisi iklim ekonomi di Indonesia dan menyesuaiakan dengan pasar otomotif di Indonesia.

Dari 150 hektar lahan yang tersedia, baru seluas 23 hektar yang dimanfaatkan, termasuk sekolah Toyota Indonesia Academy yang berada dalam satu komplek pabrik tersebut.

Nonami melanjutkan, pabrik mesin Toyota di Karawang dilengkapi dengan desain dan teknologi terbaru. Memproduksi mesin bensin alumunium R-NR (bagian dari jajaran mesin baru TMC) dengan kapasitas produksi sebanyak 216 ribu unit per tahun dengan TKDN sebanyak 80%.

“Kami juga melibatkan pemasok lokal baru sebanyak 12 perusahaan, jadi total supplier tingkat pertama sebanyak 135. Dan produk mesin kami akan menjadi basis ekspor ke 5 negara di Asia,” jelas Nonami.

Adapun jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 1.000 karyawan dalam pendirian pabrik baru ini, sehingga total karyawan yang ada saat ini berjumlah 250 ribu orang.

Sementara itu, Edward Otto Kanter, Senior Manager TMMIN menjelaskan bedanya Karawang Plant 3 dengan sebelumnya adalah, pabrik pertama di dunia yang mengadobsi konsep ‘Through Line’ yang diaplikasikan dari sistem Toyota Jepang.

Yaitu semua proses produksi, mulai dari pengecoran, permesinan dan perakitan berada dalam satu atap. Hal tersebut dinilai Edward dapat mempersingkat proses produksi dan mengurangi stok barang dalam produksi. “Sebelumnya, proses casting, machining dan assembling berada di lokasi yang terpisah,” jelas Edward. (EVA)