Ratusan Siswa Miskin Diberikan Perencanaan Keuangan, Ini Tujuannya
Kesuksesan finansial seseorang di masa depan sejatinya ditentukan oleh perencanaan sejak dini. Hal itu yang mendorong PT HM. Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan Koperasi Jasa Siswa Bangsa (KJSB) menggelar pelatihan Financial Planning Series: Personal Financial Management yang digelar Sabtu silam (16/4) di Sampoerna University, Jl. MT. Haryono, Jakarta Selatan. Pelatihan ini ditujukan bagi ratusan siswa peserta program pembiayaan lunak pendidikan PSF yang berasal dari keluarga pra sejahtera.
Pelatihan perencanaan keuangan ini dirancang untuk mendukung siswa dalam memahami pengelolaan keuangan pribadi secara lebih baik, dengan dipandu oleh Ahmad Gozali, praktisi perencana keuangan yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Selain dari topik perencanaan keuangan, rangkaian kegiatan pelatihan yang digelar di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang dan Malang ini juga menampilkan materi-materi lainnya, seperti study skill training, yang akan memperkaya kemampuan dan pengetahuan siswa.
“Sejalan dengan misi Putera Sampoerna Foundation untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang berkualitas serta siap menghapi tantangan global, kami berupaya meningkatkan kualitas pendidikan para peserta program pembiayaan lunak pendidikan agar tidak hanya dapat merasakan manfaat dari pendidikan formal, namun juga non-formal,” ujar Albertina Dwita, Direktur Koperasi Jasa Siswa Bangsa (KSJB)
Berdasarkan data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Angka Partisipasi Kasar (APK) masyarakat ke perguruan tinggi berada di angka 33,5 persen pada tahun 2015. Dari data ini, masih ada 66,5 persen anak bangsa yang belum melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Biaya disinyalir menjadi alasan utama mereka yang belum melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Seraya membantu pemerintah meningkatkan APK masyarakat ke perguruan tinggi, Sampoerna dan PSF bekerja sama dalam menyelenggarakan program pembiayaan lunak pendidikan guna membantu mewujudkan mimpi anak bangsa berprestasi dari keluarga pra sejahtera melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Sejak 2012, program CSR Sampoerna, yakni Sampoerna Untuk Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation telah berkolaborasi untuk mendukung generasi muda Indonesia dari kalangan pra-sejahtera untuk meneruskan pendidikan mereka dan mewujudkan cita-cita, melalui program pembiayaan lunak pendidikan,” ujar Taruli Aritonang, Manager Regional Relations & CSR, PT HM Sampoerna Tbk. Wujud dari dukungan tersebut, Taruli menambahkan, sebanyak 278 siswa tengah melanjutkan pendidikan tinggi di berbagai universitas ternama di Indonesia.
Program pembiayaan lunak pendidikan sendiri merupakan konsep yang dirancang untuk membantu siswa membiayai uang sekolah, buku dan biaya hidup, termasuk asrama. Program ini memiliki skema yang berbeda dengan beasiswa atau hibah, dalam hal pengembalian dana bantuan. Di masa datang, para peserta program yang telah menyelesaikan masa pendidikan dan mendapatkan pekerjaan, diharapkan untuk berkontribusi kembali kepada pendidikan generasi selanjutnya, melalui pengembalian biaya dengan cicilan lunak.
“Putera Sampoerna Foundation selalu menekankan pada filosofi ‘giving back’ atau kontribusi balik kepada setiap peserta program pembiayaan lunak pendidikan. Karena kami menyadari, untuk mewujudkan kemajuan bangsa, kuncinya terletak pada pendidikan berkualitas yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.” ujar Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation.
Menurut Nenny, hal itulah yang menjadi alasan diterapkannya sistem dana bergulir atas bantuan pendidikan PSF. Nantinya, mereka yang selama ini berprestasi namun kurang mendapatkan kesempatan, akan dapat mewujudkan impian dan memiliki kehidupan yang lebih baik.
Selain memberikan dana bantuan pendidikan, KSJB memiliki program Personal Development Progress untuk memonitor perkembangan akademis, Life Skills Training untuk menunjang kesiapan para peserta program dalam menjawab tantangan di dunia kerja kelak, serta networking opportunities.