Youngster Inc. Siapa Dia

Aldo Benas

Aldo Benas

Sesuai dengan latar belakang pendidikannya, S-1 Ekonomi dari US Berkley, Amerika Serikat, Aldo Benas menapaki tangga karier di bidang ekonomi juga. Awalnya, dia bekerja di Credit Suisse Indonesia menjadi periset yang menyediakan data untuk klien. Lalu, dia dibajak oleh Sinar Mas Digital Venture (SMDV) untuk melakukan analisis investasi permodalan ventura di perusahaan startup dan teknologi.

Aldo Benas

Bagi Aldo, tantangan pekerjaan yang dihadapi ada dua. Pertama, memastikan apakah dalam mengakses bisnis ini cocok untuk investasi atau tidak. Investasi adalah suatu kepercayaan kepada perusahaan yang satu dan lainnya. “Kami kan menaruh uang, pasti melihat apakah foundernya bisa mengeksekusi strategi dan bussines plan yang sudah mereka janjikan pada investor,” dia menegaskan.

Tantangan kedua, komunikasi antara investor dan pemilik usaha yang banyak dinamikanya. Umpamanya, kondisi yang tidak bisa ditebak, sehingga menjaga dinamika antara investor dan founder menjadi sesuatu yang penting sekaligus merupakan tantangan.

“Untuk menghadapi tantangan itu, saya berusaha menjaga dinamika dengan komunikasi terbuka. Kalaupun ada kritik, ya harus dilakukan dengan forum yang membangun. Karena, investasi itu seperti halnya pernikahan, jaga komitmen satu sama lain dan harus menjaga tujuan di awal,” Aldo menjelaskan.

Sejauh ini, beberapa perusahaan startup yang telah mendapat suntikan dana SMDV adalah Urbanindo.com, Giftcard.co.id, Femaledaily.com, DIMO (digital money), Omise (payment gateway), dan Ardent Capital.

“Kalau ditanya apa kontribusi saya bagi perusahaan, saya berusaha dengan kapabilitas saya dalam menganalisis, berafiliasi dan berinvestasi supaya bisa valuable dengan return menarik bagi perusahaan. Jadi dengan kapabilitas dan networking saya, diharapkan SMDV bisa lebih dikenal orang,” ucap Aldo, yang selalu memegang prinsip jujur, disiplin dan kerja keras dalam bekerja.

Dalam mencapai target kariernya, Aldo memiliki strategi khusus, yakni banyak membaca dan berdiskusi dengan berbagai narasumber. Cara ini diyakini dapat mengasah kemampuan analisis dan banyak merefleksikan apa saja yang banyak terjadi masyarakat. “Hidup itu kan about the dots, jadi gimana caranya mengorelasikan hal-hal tersebut satu sama lain agar membentuk suatu jaringan yang kuat sangatlah dibutuhkan,” Aldo menguraikan alasannya.

“Kelak, saya ingin menjadi investor yang lebih andal dan bisa belajar entrepreneurship. Bahkan, saya bermimpi menjadi entrepreneur. Bagaimanapun, menjadi entrepreneur itu tidak mudah, tetapi sekaligus menyenangkan,” kata Aldo menutup pembicaraan.

Eva M. Rahayu/Rizky C. Septania


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved