Management Strategy

BKPM Manfaatkan Inisiatif Belt and Road

BKPM Manfaatkan Inisiatif Belt and Road

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) turut memanfaatkan inisiatif the Belt and Road untuk mengoptimalkan investasi dari negara-negara yang terhubung dalam jalur sutra tersebut. Inisiatif yang diprakarsai untuk menciptakan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru tersebut dinilai dapat meningkatkan investasi negara-negara tersebut ke Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani, menyampaikan bahwa inisiatif belt and road yang merupakan transformasi dari jalur sutra dapat dimanfaatkan untuk mendorong realisasi investasi ke Indonesia. ”Inisiatif yang diciptakan untuk mengintegrasikan ekonomi negara-negara yang dilewati oleh jalur ini dengan menciptakan konektifitas tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif pada masuknya investasi ke Indonesia,” jelasnya.

bkpm

Franky menilai dari pihaknya salah satu hal yang dilakukan adalah dengan memperbaiki layanan dan mempermudah investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. ”Salah satu simpul penting belt and road adalah posisi Hong Kong sebagai financial hub. Ini yang dibidik oleh tim pemasaran investasi BKPM sehingga sumber dana yang masuk di Hong Kong dapat membiayai proyek-proyek investasi di Indonesia,” ungkapnya.

Pernyataan Franky tersebut sejalan dengan pidato yang disampaikan oleh Chairman of Standing Committe The National People’s Conggress of the People Republic of China Zhang Dejiang dalamthe Belt and Road Summit di Hong Kong, kemarin (18/5). Zhang mengapresiasi summit yang membahas inisiatif yang digagas Presiden Tiongkok Xi Jinping pada musim gugur 2013. Inisiatif tersebut dapat dimanfaatkan oleh Hong Kong sebagai hub yang menyediakan berbagai jasa mulai dari akuntan, konsultansi, pariwista, pembangunan infrastruktur dan lainnya. ”Hong Kong memiliki peran penting yang akan menghubungkan Tiongkok dengan dunia luar seperti Eropa, Asia dan Afrika,” jelasnya.

Sebelumnya beberapa perusahaan Hong Kong telah menyatakan minatnya untuk melakukan ekspansi usaha di Indonesia. Sektornya cukup beragam mulai infrastruktur, manufaktur, maritim, niaga migas, di bidang industri elektronik dan properti serta sektor perikanan atau aquaculture.

Hong Kong merupakan salah satu mitra investasi utama Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk dari Hong Kong sebesar US$ 3 Miliar. Sedangkan pada triwulan I 2016 realisasi investasi dari Hong Kong sebesar US$ 456 Juta, naik drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 75 Juta. Sektor utama investasi yang masuk dari Hong Kong adalah properti termasuk kawasan industri, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved