Nida Rooms Agresif Cari Partner Hotel
Perkembangan teknologi beberapa tahun belakang ini semakin memanjakan dan memudahkan dalam memenuhi kebutuhannya, mulai dari belanja online, pembelian tiket, kebutuhan hobi, pemesanan hotel dan lain-lain.
Untuk pemesan kamar hotel secara online saat ini beragam situs bermunculan, mulai dari agoda, traveloka, tiket.com, trivago, booking.com, rajakamar.com, misteraladin, pegipegi, wego.com, Nida Rooms dan masih banyak yang lain yang menawarkan berbagai kemudahan dan kelebihan. Hebatnya pemesanan kamar hotel secara online terus mengalami peningkatan.
Nida Rooms, termasuk pendatang baru yang sangat agresif mengembangkan virtual hotel Operation (VHO). Perusahaan yang mulai beroperasi akhir tahun lalu kini telah menggandeng 4.300 hotel atau memasarkan 21.500 kamar hotel di empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand.
Menurut Suman Mathevan, Country Head Indonesia Nida Rooms, yang dibutuhkan kebanyakan orang untuk memilih hotel ekonomis adalah sebuah kamar yang nyaman, harga yang pantas dan lokasi yang tepat. ” Mereka tidak perlu membayar harga yang mahal untuk fasilitas yang tidak akan digunakan, karena yang dibutuhkan kamar,” kata Suman.
Nida Rooms cukup memberi kemudahan untuk pemesanan hotel khususnya di mobile apps yang telah tersedia di IOS dan Android dengan mengunjungi www.nidarooms.com. Untuk memperbesar pasarnya, NIDA Room terus menambah jumlah hotel patner. Caranya dengan melakukan patnership khususnya menggandeng hotel budget atau bintang 3 ke bawah.
Diakui Suman hingga saat ini telah menggandeng 4.300 mitra hotel yang tersebar di Indonesia (1.000 hotel), Malaysia (800 hotel), Thailand (1.900 hotel), dan Philipina (400 hotel), dimana setiap hotel NIDA Room hanya meminta 5 kamar yang tidak terjual, untuk dijual dengan brand NIDA Room. “Hingga akhir tahun ini kami menargetkan akan berpatner dengan 2.500 hotel di Indonesia atau 10.000 hotel di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina,” katanya.
Bila pada kwartal I, boleh dibilang Nida Rooms lebih gencar melakukan edukasi dan branding. Salah satu program branding yang dilakukan adalah dengan memasang lighting box secara bertahap. Bila saat ini sudah terpasang 880 lighting box di seluruh hotel yang menjadi mitra, hingga akhir tahun ditargetkan akan bertambah 500 unit lagi.
Langkah berikutnya Nida Rooms, mulai gencar melakukan penjualan. Caranya dengan melakukan kerjasama penjualan dengan online travel agen seperti tiket.com, via.com, misteraladin.com. Bahkan NIDA Room, kini telah menggandeng agoda.com dan booking.com.
Diakui Suman mereka adalah patner online dari travel agency yang membantu penjualan Nida Rooms sejak 2 bulan lalu terakhir ini. Jadi keberadaan mereka bukan pesaing. Travel agent online atau penyedia booking plafon yang lain bukan kompititer NIDA Room, karena berada dalam satu ekosistem yang sama dimana saling membutuhkan.
Mereka justru digandeng untuk membantu mengekselerasikan tingkat hunian hotel. Artinya inventory Nida Rooms bisa dijual oleh para mitra dan mereka akan mendapat tambahan insentif karena menjual kamar yang dikelola Nida Rooms, sehingga online travel agent akan mendapat dobel revenue.
Agar Nida Rooms menjadi pilihan konsumen menurut Suman selain terus memperbayak jumlah patnership, Nida Rooms akan terus memastikan kenyaman, kelengkapan, dan kebersihan serta bisa memastikan rate yang terbaik. ” Kami akan teru memperkuat brand, mengupgrade standrasasi, meningkatkan patnership dengan perusahaan telco dan bank,” kata Suman.
Hasilnya? Dari tingkat hunian (occupancy rate) kamar yang dikelola Nida Rooms semakin diminati. Virtual hotel operator yang sudah 8 bulan beroperasi occupancy ratenya sekitar 20%-30%, diakui Suman meskipun masih kecil, tapi tetap tumbuh. Karena pada kwartal 1 dan 2 Nida Rooms lebih banyak melakukan edukasi dan promosi, mengingat target marketnya yang dibidik, smart travelers, SME’s dan para pelancong ekonomis.
Apalagi Nida Rooms, beberapa bulan lalu baru menerima investasi sebesar US$ 4,2 juta pada pelaksanaan pendanaan fase kedua dari dua leading venture capital firms di Asia, Convergence Venture dan CyberAgent Venture, dan difasilitasi oleh penasihat independen dan firma investasi Emergebridge.
Dukungan dana tersebut akan digunakan untuk terus melakukan pengembangan bisnisnya di Indonesia serta untuk meningkatkan pangsa pasarnya secara agresif di Asia Tenggara. Melihat perkembangan bisnis NIDA Room yang sangat pesat investor tidak ragu untuk memberikan dukungan dananya untuk pengembangan bisnis NIDA Room yang digunakan untuk pengembangan teknologi, business. Investasi marketing dan peningkatan kualitas. Sesuai targetnya ingin menjadi pemain VHO terbesar di Asia.