Vega Bellatrix, Miss Auto Show 2016
Pameran otomotif tidak lepas dari para wanita cantik, yang sering disebut SPG (Sales Promotion Girl), atau kini mereka lebih senang disebut dengan usher. Peran mereka cukup penting dalam pemasaran suatu produk, tidak hanya menjadi pemanis, tetapi juga sumber informasi bagi konsumen mengenai produk yang akan dibeli.
Kini, salah satu cara promosi yang dilakukan oleh hampir semua brand adalah dengan menggunakan jasa para usher tersebut. SPG atau usher ini dianggap sebagai strategi pemasaran yang paling efektif. Selama penyelenggaran pameran otomotif berskala internasional, GAIKINDO Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS), mereka terlihat cantik dan lihai saat menyambut para konsumennya serta menjelaskan mengenai mobil-mobil yang dipamerkan tersebut.
Untuk mengapresiasi kinerja para usher ini, GAIKINDO mengadakan ajang pemilihan Miss Auto Show 2016. Vega Bellatrix usher dari brand PT Toyota Astra Motor yang dinobatkan sebagai Miss Auto Show 2016. Menurutnya cantik saja tidak cukup, untuk menjadi seorang usher karena harus mengutamakan tiga karakter yaitu brain, beauty and behavior.
Wanita kelahiran 5 November 1995, mengaku baru pertama kali menjadi usher, di awal pekerjaannya menjadi usher ia memang sengaja untuk memilih-milih suatu brand, hingga pilihannya jatuh ke brand Toyota. Menurutnya Toyota merupakan salah satu brand besar dan mempunyai citra positif di masyarakat Indonesia.
Ia bercerita saat mendaftar menjadi usher di Toyota, tidaklah mudah, karena harus melalui proses seleksi yang cukup ketat. Dari ratusan orang yang mendaftar hanya terpilih 60 orang yang masuk ke dalam Toyota Pretty (sebutan para perempuan cantik yang berdiri di samping mobil Toyota di GIIAS).
“Sebelum terjun ke lapangan, kami ada kelas mengenai produk knowledge, tentang produk Toyota yang terbaru dan yang lama,” ujarnya saat di temui SWA Online di acara GIIAS di ICE BSD.
Awalnya ia tidak menyangka akan menjadi Miss GIIAS 2016, pasalnya ini kali pertama ia menjadi usher, namun katanya ia tidak menemui banyak kesulitan, karena ia merupakan pengendara mobil sehingga cukup tahu mengenai dunia otomotif. Saat ini Vega tercatat sebagai mahasiswi aktif di London School Public Relation di Jakarta. Demi meraih cita-citanya ingin melanjutkan pendidikan S2, ia rela bekerja paruh waktu di sela-sela kesibukan kuliahnya. “Saya kuliah sambil kerja, saya juga kerja paruh waktu sebagai penyiar radio, presenter,” jelas wanita yang hobi membaca berita ini.
Khusus di pameran GIIAS ini, ia mengaku fee yang didapatkan per hari cukup besar. Dengan uang tersebut ia bisa menabung untuk biaya pendidikan S2 karena Vega tidak ingin membebankan uang kuliah kepada orang tuanya.
Ketika ditanya apakah pernah mengalami kejadian negatif saat menjadi usher, ia mengaku selama ini belum pernah mendapat perlakukan negatif dari konsumennya. Wanita berparas cantik ini menuturkan bahwa ia hanya berusaha bekerja dengan maksimal dan ingin mengharumkan brand Toyota. Selain itu , ia juga ingin menjadi respresentatif untuk GIIAS serta meningkatkan awareness dan inspirasi bagi wanita bahwa otomotif bukan hanya identik dengan pria, tapi wanita juga. (EVA)