Tiga Kunci Sukses Berbisnis Online
Tingginya gairah anak muda untuk melakukan bisnis ditandai dengan munculnya berbagai startup dengan konsep unik dan berbeda. Meski begitu, tak banyak anak muda yang paham untuk membuat bisnis melalui internet. Menurut Deny Agsana, Senior Brand Management Manager Blibli.com, dalam membangun bisnis online, brand awareness menjadi kunci utama dalam mengembangkan bisnis.
”Kami menggunakan semua channel yang ada untuk meningkatkan brand awareness di mata konsumen. Salah satunya melalui berbagai media online seperti sosial media, karena target konsumen kami merupakan usia produktif yang senang menggunakan sosial media,” jelas Deny ditengah acara SWA Business Update yang bertemakan Technopreneurship: “Kiat Memulai & Membesarkan Digital Startup” di STEI Tazkia, Sentul City – Bogor.
Namun, sebelum itu, pemilik bisnis sudah harus memiliki dasar-dasar nilai dalam bisnisnya. Ada 3 kunci utama yaitu why, how, dan what. Why menjadi kunci mengapa konsumen harus percaya serta bagaimana bisnis bisa menyelesaikan suatu masalah. Kedua adalah how, yaitu bagaimana pemilik bisnis memiliki diferensiasi di bandingkan pesaing dan menjual produk dengan cara yang unik.
Terakhir adalah what, yaitu penjual harus bisa memberikan produk dan servis yang baik pada konsumen. Selain itu, dalam memulai bisnis startup pebisnis juga harus memiliki tim manajemen kuat, yang berfokus pada konsumen. Oleh karena itu tim yang dipilih harus memiliki visi dan misi yang sama dan memilih orang-orang yang tepat.
Strategi ini menjadi kunci Blibli.com dalam mengolah 12.000 merchant dan 15.000 brand mereka. Selain itu dalam menentukan pasar, pihaknya juga tidak hanya menyasar pasar B2B dan B2C, tetapi juga B2B2C. Keunikan ini, juga menjadi salah satu strategi yang digunakan dalam menghadapi persaingan marketplace. menurut Deny, bisnis dengan basis daring, memiliki potensi yang lebih besar, karena tingginya penetrasi internet di Indonesia.
Pengguna internet di Indonesia menembus angka 88,1 juta dan akan menjadi 96 juta di tahun 2017. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan uang sekitar Rp 6,5 juta pertahun untuk berbelanja online. Hal ini didukung dengan pengguna smartphone di Indonesia mencapai 43%.
Tingginya penetrasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk lini bisnis lainnya, misalnya memberikan akses pendidikan yang lebih baik. Contohnya adalah Quipper, yaitu sebuah aplikasi pendidikan yang mengkhususkan diri di bidang pendidikan khususnya anak-anak sekolah menengah keatas di Indonesia.
Perusahaan startup asal Inggris ini, telah masuk ke berbagai negara di dunia seperti Tokyo. London, Bangkok, dll dengan 200 lebih pegawai di seluruh dunia. Menurut Tri Nuraini, Manager Marketing Quipper.com, Quipper masuk ke Indonesia di November 2015 dan kini telah memiliki lebih dari 30 karyawan.
Melalui internet, Quipper menyediakan akses pendidikan gratis melalui Quipper school yang digunakan 207 guru dan 1.5 juta siswa. Aplikasi ini juga menyediakan akes pendidikan berbayar mulai dari harga Rp 790 ribu pertahun dengan 10 orang guru yang yang berdedikasi khusus untuk aplikasi ini.
Selaain memberikan tips berbisnis baik Blibli.com maupun Quipper juga memberikan bocoran mengenai cara berbisnis online kepada 200 lebih mahasiswa STEI Tazkia. Misalnya melalui banner iklan dan akses pendidikan berbayar. “Intinya harus pintar mengelola brand awareness untuk bisa menarik konsumen sehingga perusahaan bisa growth,” jelas Deny.