Management Trends

Michaelangelo Moran Hengkang dari Go-jek

Michaelangelo Moran Hengkang dari Go-jek

Secara mengejutkan salah satu Co-founder Go-jek mengundurkan diri. Michaelangelo Moran atau yang kerap disapa DJ Mikey secara mendadak mengumumkan pengunduran dirinya. Enam tahun sudah tepatnya Mikey mengabdikan dirinya untuk Go-jek. . “Ini merupakan perjalanan 6 tahun yang menakjubkan, tapi dengan hati sedih dan berat, waktu saya di Go-jek telah berakhir,” ungkapnya dalam laman Facebooknya.

Pecinta musik elekrik itu mengungkapkan bahwa kesuksesan pasti punya harga. Ia membuka tulisannya dengan menjelaskan bahwa ia tetaplah manusia biasa dan kesuksesan akan terasa lengkap jika orang yang mengalaminya bahagia. “Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya selama ini, baik di dalam dan di luar perusahaan.”

Sayang, lulusan dari Boston University, Amerika Serikat ini tidak merinci secara jelas alasan pengunduran dirinya. Ia hanya berujar tetap yakin bahwa Go-jek bisa tetap berkibar tanpa kehadiran dirinya, lantaran ia telah membangun pondasi budaya dan merek yang dapat mendukung Go-jek untuk terus berinovasi dan mencapai potensi penuhnya.

mikeygojek

Sang Inspirator Nama Gojek

Nama Michaelangelo Moran sudah kondang di kalangan pecinta musik elektrik. Ia merupakan salah satu Disc Jockey ternama yang pernah dipercaya untuk menjadi opening act beberapa musisi ternama seperti Ne-Yo, Far East Movement, Swedish House Mafia, Gorillaz, Kelis dan lain-lain. Pengalamannya menjadi DJ, ia telah praktikan di banyak kota. Manila, Mumbai, Taipei, Ho Chi Minh, Hong Kong, Los Angeles, San Francisco, Kuala Lumpur, dan Singapura merupakan beberapa contoh kota tempat di mana ia pernah menampilkan talentanya.

Namun, tak hanya di dunia musik, nama Michael, juga berkibar di dunia bisnis. Ia merupakan salah satu sosok kunci di balik kesuksesan dari Go-jek Indonesia untuk bisa menjadi start-up teknologi yang disegani di Tanah Air. Ia telah ikut merintis Go-jek bersama Nadiem Makarim, sejak awal pendirian hingga sampai saat ini. “Nama Go-jek itu awalnya dari saya. Tadinya Nadiem berpikir untuk memberi nama Go-Bike, tapi saya usul kenapa tidak memberikan nama yang lebih bernuansa Indonesia seperti Go-jek. Ojek lebih familiar,” ujarnya menceritakan kepada SWA Online pada awal tahun lalu.

Ia tidak pernah menyangkasebelumnya bahwa Go-jek akhirnya bisa berkembang menjadi sebuah perusahaan bernilai miliaran dollar AS, padahal dulunya hanya tumbuh dari sebuah rumah kecil di Jalan Kerinci, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Enam tahun lalu, ketika Nadiem meminta saya untuk mendesain sebuah logo untuk Go-Jek, saya tidak pernah membayangkan grafis sederhana ini bisa tumbuh makna bagi banyak orang,” tuturnya.

Teman Nadiem Semenjak Kecil

Perkenalan Michael bersama Nadiem ia ceritakan sudah terjadi dari jauh-jauh hari sebelum adanya Go-jek/ orang tua Nadiem, dan orang tua Mikey merupakan sahabat karib. Maka itu tidak heran bila kedua menjadi sangat akrab satu sama lain. “Kami grown up together,” ungkapnya. Singkat cerita pada 2010 Nadiem memberikan business plan dan Mikey tertarik.

Baca juga:

Michaelangelo Moran, Sosok Dibalik Kesuksesan Go-jek


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved