HSBC dan PSF Bentuk Asosiasi Dosen ALFED
Pengembangan ekonomi dan keuangan di Indonesia dihadapkan pada tantangan yang fundamental terkait edukasi keuangan yang beragam di setiap daerah, sehingga tidak ada satu solusi yang bisa menyelesaikan seluruh permasalahan itu secara bersamaan (one fits all solution). Untuk menjawab tantangan tersebut HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University mendukung pembentukan Association of Lectures for Financial and Economic Development (ALFED), sebuah asosiasi yang menjadi wadah bagi para dosen di seluruh Indonesia untuk mengembangkan sektor keuangan dan ekonomi di daerah masing-masing.
ALFED terbentuk sebagai salah satu strategi dari kerja sama jangka panjang antara HSBC dan PSF yang bertujuan untuk meningkatkan literasi perbankan dan keuangan. Sebelumnya, kerja sama yang berlangsung selama 3 tahun ini juga telah melahirkan inisiatif – inisiatif seperti pendirian program studi Perbankan dan Keuangan di Sampoerna University, serta mencetuskan beberapa program pengembangan, seperti Training of Trainer (ToT) yang menyasar dosen-dosen dari puluhan kampus di berbagai penjuru tanah air, serta Professional Development Program (PDP) yang merangkul puluhan bankir muda dari puluhan bank daerah.
“Dengan keberadaan ALFED, kami berharap dapat mengidentifikasi secara tepat tantangan dan kebutuhan setiap daerah terhadap keuangan dan perbankan, sehingga proses edukasi akan tepat sasaran,” ujar Nuni Sutyoko, Senior Vice President and Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia saat peluncuran ALFED di Jakarta, Kamis (20/10).
Toto Zurianto, Kepala Departemen Learning and Assessment Center OJK Institute mengharapkan kehadiran ALFED bisa menghidupkan usaha-usaha pertumbuhan ekonomi dan keuangan di daerah. “Pengembangan edukasi keuangan yang optimal dapat terjadi dengan adanya sinkronisasi antara pemerintah, NGO, asosiasi, para pendidik, juga pihak swasta melalui penyelenggaraan program yang saling mendukung. Hal ini tentu akan membawa dampak yang lebih besar bagi masyarakat, daripada program yang berdiri sendiri-sendiri,” ujar Toto yang ikut hadir dalam peluncuran ALFED.
Selain bisa mendorong lahirnya agen-agen perubahan yang diawali oleh para dosen, ALFED juga diharapkan bisa menjadi media berbagi pengetahuan (knowledge transfer) bagi setiap anggota. “Selama ini, belum ada medium yang dapat mempertemukan para dosen dari seluruh Indonesia untuk membahas pemikiran, berbagi kisah sukses, ataupun tantangan edukasi keuangan yang mereka temui di setiap daerah. Sejumlah program community development yang telah diselenggarakan anggota ALFED pada tahun ini akan menjadi studi kasus awal dan akan terus dikembangkan dari tahun ke tahun,” ujar Bambang Setiono, Ketua Umum ALFED yang juga dosen di Sampoerna University.
Saat ini, sudah terdapat 15 Koordinator Daerah (Korda) yang tersebar dari barat, tengah, hingga ke timur Indonesia terkait pengembangan ekonomi dan keuangan di daerah dalam mewujudkan program ALFED.