Misi Sosial Shinta Lewat Sintesa
Saat ini, kepedulian terhadap masyarakat kian mahal saja. Misi sosial kerap terlupakan saat sibuk berbisnis. Padahal, keduanya bisa berjalan bersamaan. Prinsip inilah yang dipegang teguh Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group. Orang tua mendidiknya untuk peduli pada lingkungan sekitar. Hingga kini pun, ia aktif di banyak kegiatan sosial.
“Sejak kecil, saya dididik untuk berperan dan bukan memberikan uang. Melainkan, melihat kekurangan dan kelebihan kita seperti apa. Saya tegakkan dengan sumber-sumber yang ada. Dengan network yang saya miliki, saya gandeng banyak orang agar manfaatnya lebih besar,” kata dia.
Lewat Sintesa Group, Shinta fokus pada pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Pertama, pendidikan, seperti pendidikan kesehatan, dan sekolah anak-anak. Hingga saat ini, ia masih aktif dalam Yayasan AIDS Indonesia, seperti edukasi dan sosialisasi tentang bahaya AIDS di sekolah-sekolah untuk meningkatkan awareness hingga pengumpulan dana untuk membantu meringankan duka para penderitanya.
“Kami melihat tiga hal ini yang menjadi interest dan merupakan pilar penting untuk pembangunan. Tidak hanya saya yang interest secara personal tetapi juga secara perusahaan dan kelompok usaha. Itu yang kami bisa banyak dukung sesuai dengan kegiatan-kegiatan apa yang kami lakukan,” ujar dia.
Kedua adalah lingkungan yang ditunjukkan dengan aktif di World Wildlife Fund (WWF) sejak usia 30 tahun. Ia kini lebih banyak aktif di kegiatan WWF global, tidak hanya di Indonesia bersama pemerintah. Shinta juga aktif menggalang dana perusahaan untuk Indonesia Business Council on Sustainable Development. Terakhir adalah entrepreneurship lewat beragam kegiatan pemberdayaan UMKM dan startup. Termasuk, pengembangan komunitas di satu daerah yang menjadi lokasi proyek.
“Di bidang lingkungan, kami melakukan kampanye lingkungan untuk anak-anak muda. Saya juga fokus ke dunia usaha untuk memberikan kampanye lingkungan ke pengusaha-pengusaha, ke area-area kita kerja, ada juga kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sampah, atau komunitas yang ada hubungannya dengan pengembangan usaha yang ada hubungannya dengan lingkungan,” kata dia.
Shinta yang merupakan puteri dari Johnny Widjaja juga merupakan angel investor dalam Angin Indonesia (Angel Invesment Network Indonesia yang berfokus kepada pertumbuhan startup. Ia telah melahirkan banyak startup. Wanita kelahiran 9 Februari 1967 ini juga pernah menerima Hero of Philanthropy Award. Penghargaan ini dianugerahkan oleh Indonesia Tatler untuk mengapresiasi filantropis-filantropis Indonesia yang telah membawa pengaruh positif untuk negara ini.
“Kalau untuk entrepreneurship sekarang sudah ada ratusan entrepreneur yang kami support. Saya juga mengandeng Angel Investor juga sudah banyak. Saya pikir dari sisi jumlah tidak akan pernah cukup. Yang penting untuk saya, ini terus berlanjut. Kalau yayasan AIDS awalnya cuma beberapa voulenter, sekarang sudah ratusan karena sudah digeluti bertahun-tahun,” kata dia.
(Reportase: Sri Niken Handayani)