Book Review

Kisah Perjuangan Hidup Pilot Monika Dibukukan

Kisah Perjuangan Hidup Pilot Monika Dibukukan

Air mata menetes di pipi Captain Monika Anggreini. Rona wajahnya seketika berubah dari ceria menjadi sedih, saat ditanyakan tentang siapakah sosok paling memberikan pengaruh dalam hidupnya hingga akhirnya bisa menjadi seorang pilot.

Tak kuasa menahan sedih, air mata itu akhirnya jatuh juga. Sambil terisak-isak ia bercerita bahwa ayahnya lah, almarhum Bambang Wiratmo yang selama ini punya andil besar dalam kesuksesan kariernya. Sayang, idolanya tersebut, menghembuskan nafas terakhirnya, sebelum almarhum benar-benar melihat Monika bisa mewujudkan mimpi sebagai pilot. “Ayah saya memang selalu support sejak dulu. Beliau ingin melihat saya bisa menjadi pilot,” ungkapnya dalam acara peluncuran buku “Burung Besi Monika’

Perjalanan Monika untuk bisa menjadi pilot memang tidak mudah. Ia bahkan sempat menggantungkan lisensi dan ijazah penerbangan selama 8 tahun, sebelum akhirnya diterima di Star Air pada tahun 2004. Kondisi perekonomian yang sempat mengalami krisis moneter menjadi salah satu penyebab sulitnya Monika memperoleh pekerjaan sebagai pilot ketika itu.

Ia sangat bersyukur akhirnya perjuangannya membuat sang ayah bangga, bisa terwujud di tahun 2004 seiring dengan mulai maraknya penetrasi maskapai penerbangan. “Saya sempat hampir putus asa, tapi saya mencoba bangkit dan terus mencoba,” ujarnya menceritakan.

20161108_150521-640x480

Dalam jeda 8 tahun itu, ia bercerita sempat melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti dan mengambil jurusan Akuntansi. Dalam jeda penantiannya sebagai pilot, ia pernah punya berbagai pengalaman kerja di perusahaan, mulai dari tenaga keuangan di Indomobil hingga bekerja sebagai staf marketing perusahaan penyewaan pesawat carteran. “Cita-cita saya sebenarnya awalnya arsitek. Tapi tujuan hidup saya adalah membahagiakan orang tua,” ungkapnya mendetailkan jalan hidupnya.

Dengan pengalaman terbang hingga 9.600 jam, kini Monika bisa dikatakan salah satu wanita berpengaruh di industri penerbangan. Tak banyak wanita, yang bisa punya kesempatan untuk bisa memiliki karier seperti yang kini ia lakoni dengan menjadi Captai Pilot di AirAsia.

Lewat segala proses hidupnya, ia kemudian terinspirasi untuk membagikan pengalaman hidupnya lewat sebuah buku berjudul Burung Besi Monika: Kisah Pilot Perempuan dengan Semangat Tiga Kali Lipat Pilot Pria. Buku setebal 220 halaman itu diharapkan bisa menjadi alat penular semangat bagi generasi muda, khususnya wanita, untuk bisa memperjuangkan mimpi-mimpinya. “Saya sendiri yang menulis buku itu.”

Data Buku Ukuran: 15.5 X 20 cm Tebal: 220 Halaman Cover: Soft Cover Harga: Rp 58.000 Terbit: November 2016 Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Baca juga:

Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Wanita Termuda Indonesia


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved