Management

Kinerjapay Coba Cicipi Manisnya Mall Online

Kinerjapay Coba Cicipi Manisnya Mall Online
img_1965

Pasar ritel di Indonesia memang sedang lesu. Meski begitu, diyakini para pelaku di bisnis ini potensinya masih sangat besar, terutama di Indonesia Timur. Hal ini disampaikan tiga narasumber pada diskusi panel salam rangka peluncuran marketplace Kinerjamall (29/11).

Deny Rahardjo, CEO dari PT KinerjaPay Indonesia, berpendapat bahwa e-commerce bisa diartikan online plus offline plus logistik plus data. Inilah yang sedang marak dikembangkan para pelaku bisnis ini di sini. Masyarakat perlahan mulai beralih ke pembelian melalui internet ini.

Namun, dalam dua tahun terakhir, Youngky Susilo, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, melihat penurunan yang cukup signifikan di industri ritel. “Masyarakat mulai banyak menghemat, justru yang terlihat bertumbuh toko-toko tradisional dan minimarket, konsep hypermarket mengerut,” ia menerangkan. Tingkat inflasi tinggi yang mendorong keadaan seperti ini.

Kondisi tersebut, menurut Youngky, masih dirasakan pelaku ritel hingga kuartal 3 tahun ini setelah lebaran Idul Fitri. Walau demikian, ia masih melihat adanya peluang, sebab Indoneaia masih termasuk negara dengan tingkat pertumbuhan pendapatan cukup tinggi. Pertumbuhan bisnis ritel tahun ini sekitar 9 persen.

“Lebih menarik lagi pertumbuhan ritel di Indonesia timur, lebih tinggi dari induatri. Beberapa wilayah seperti Kalimantan dan Sulawesi rata-rata tumbuh dobel digit,” Yongky menambahkan. Belanja iklan pun tahun ini, kata Youngky,i naik sekitar 17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, padahal tahun lalu belanja iklan turun 7 persen.

“Pasar kita sangat menjanjikan, konsumen Indonesia menempati posisi ketiga globally dalam hal tingkat optimisme, ini berarti negara ini sangat siap untuk berbelanja,” katanya. Pada 2030, diprediksikan Indonesia akan menjadi negara sejahtera, dengan pertumbuhan ekonomi menempati posisi tujuh besar dunia. “Dan, e-commerce merupakan pendorong perekonomian ke depan, yang berada di urutan tertinggi,” imbuhnya. Youngky menyebut secara berurutan yang menempati posisi atas pendorong e-commerce Indonesia adalah fashion, travel, kosmetik, dan stationary.

E-commerce, menurut Youngky, sangat mendorong efisiensi, itulah mengapa pertumbuhannya sangat pesat mengingat negara ini terpisah pulau dan lautan. Sementara itu, Chairman Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), Roy N. Mandey, melihat kondisi ritel memang makin baik tahun ini, mengingat tingkat inflasi 7-8 persen tahun lalu, dan sudah sekitar separuhnya, yakni 3-4 persen, di tahun ini.

“Kami Aprindo beranggotakan 35 ribu toko di seluruh Indonesia, dengan total nilai omset Rp 200 triliun tahun ini sedang tahun lalu Rp 180 triliun, tapi jika digabung dengan omset food and beverage nilainya menjadi Rp 1400 triliun hingga akhir tahun ini, sedangkan tahun lalu Rp 1200 triliun,” ungkap Roy.

Menurut Roy, dengan bertumbuhnya e-commerce yang sangat pesat dua tahun terakhir, sebagai pelaku ritel, kuncinya bagaimana mereka mensinergikan kebutuhan pelaku ritel dengan perkembangan e-commerce saat ini. “Toko ritel tetap akan ada, tapi e-commerce tidak bisa dihindari maka itu harus bersiap bicara 5 tahun ke depan,” ujarnya.

Adimarta J. Ahmad, pengurus IDEA (Indonesia E-commerce Association), mengamini yang apa disampaikan Youngky dan Roy. Menurut Adimarta, memang e-commerce Indonesia sedang bergairah. Ini bisa terlihat dari jumlah anggota IDEA ketika berdiri pada Mei 2012 hanya 6 e-commerce kini sudah 287 anggota. “Marketplace dalam e-commerce yang paling banyak diminati di Indonesia,” tuturnya.

Maka, tidak heran ketika kemudian KinerjaPay tertarik pada tahun ini mengeluarkan bisnis barunya di e-commerce. Frans Budi Pranata, Chief Marketing Office PT Kinerja Pay Indonesia, melihat potensi pasar di generasi milenial yang sedang memasuki tahapan awal masa kerja. “Kami menangkap peluang tersebut dari sekarang dengan menghadirkan KinerjaMall,” ujar Frans.

“KinerjaMall menargetkan generasi millenials dengan middle income yang populasinya sekitar 74 juta sebagai sasaran pasar. Ini marketplace, tapi kami lebih banyak menyediakan produk kreatif dan asli Indonesia, untuk membantu para pelaku usaha kecil menengah agar dapat berjualan,” Frans menambahkan.

Edwin Witarsa, Chairman dan Pendiri KinerjaPay, menambahkan, beberapa keunikan dari KinerjaMall yang membedakan dengan marketplace lain: ada program promosi unik harian per kategori barang yang dihasilkan oleh sistem, bebas ongkos kirim ke seluruh Indonesia, jumlah produk hingga 150.000 SKU dan kemudahan cara bertransaksi dengan dukungan pembayaran dari KinerjaPay. Saat ini sudah ada 5000 merchant yang bergabung. Dan, pihaknya menjamin akan ada diskon harga setiap hari di KinerjaMall.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved