Selalu ada produk baru dengan tantangan baru. Itulah yang membuat Adinda Nesvia merasa enjoy bekerja di Samsung. Perusahaan asal Korea ini menjadi pelabuhan pertamanya dalam berkarier. Sebelum bergabung dengan PT Samsung Electronics Indonesia, Dinda – sapaan akrabnya – sempat magang di Samsung Belanda semasa ia mahasiswa di Rotterdam School of Management, Belanda. “Dari dulu saya memang menyukai gadget, jadi saya senang bekerja di Samsung,” ungkap Manajer Produk Samsung Mobile kategori Bisnis & Style ini.

Sukses dengan peluncuran Samsung Core-b, saat ini ia tengah menyiapkan peluncuran Samsung Galaxy Tab. “Belum diluncurkan saja, pembeli sudah banyak yang booking,” katanya semringah. Menurut Dinda, kelebihan Galaxy Tab adalah ukurannya yang 7 inci, memudahkan membaca buku secara elektronik, termasuk koran, majalah dan novel. “Galaxy Tab adalah vendor gadget pertama yang bekerja sama dengan vendor lokal seperti Grup MRA dan Kompas Gramedia,” tutur kelahiran 15 Juni 1984 yang baru saja menjadi seorang ibu ini. Produk ini, sambungnya, memosisikan diri sebagai produk yang berada di antara smart phone dan komputer.

Untuk menggeber penjualan Galaxy Tab, terobosan menarik dilakukan Dinda dengan timnya. Jika pada merek lain hanya menggunakan dami atau contoh tiruan produk, di beberapa toko Dinda memajang produk sesuai dengan aslinya yang bisa dioperasikan. “Ternyata banyak orang yang sudah takut duluan pada yang namanya layar sentuh,” katanya. Padahal setelah mencoba, banyak yang menyenangi. “Kami meyakini kebutuhan mendatang akan beralih ke gadget dengan layar sentuh,” imbuhnya. Walau tidak mau menyebutkan angka persis, Dinda menargetkan penjualan Galaxy Tab mampu menyentuh angka ribuan sampai akhir tahun.