Marketing Trends

Corsa Bidik Kenaikan Market Share Lebih dari 4 Persen

Corsa Bidik Kenaikan Market Share Lebih dari 4 Persen

Andry Lee, GM Sales & Marketing PT Multistrada Arah Sarana Tbk, menyematkan penghargaan pada keempat rider Jelajah Tangguh 2017

Hari ini Tim Corsa Jelajah Tangguh 2017 tiba di Bandung setelah menempuh 4200 km perjalanan melintasi 24 kota dari Sabang hingga Bandung. Perjalanan 22 hari ini dimulai pada 4 April, tepat setelah peluncuran seri baru ban motor Corsa: Platinum V Series. Empat rider menjajal ketangguhan ban baru Corsa ini di jalanan Sumatera yang terkenal lengkap: berbatu, lumpur tanah, licin, berliku, dan juga beberapa daerah dengan kondisi jalan yang rusak.

Keempat rider tersebut diantaranya rider wanita, Sherlyta, meski sudah kerap mengikuti event tur sepeda motor, tapi bagi wanita berparas cantik ini perjalanan dari Sabang hingga Bandung merupakan pengalamannya pertamanya. Tiga rider lainnya adalah Acho Bule yang dikenal sebagai rider senior, Wisnu Adi Saputro, dan Hendrianto.

Andry Lee, GM Sales & Marketing PT Multistrada Arah Sarana Tbk, mengatakan, ‘Jelajah Tangguh’ merupakan pembuktian ban dua tipe Corsa terbaru ini memang benar-benar tangguh. “Kami mencoba ketangguhan tipe V22 yang merupakan tipe tubeless dan V33 tipe tube. Perjalanan ini kami lakukan sejak 4 April saat soft launching dan diakhiri di Bandung sebagai grand launching dua seri ini,” tuturnya di Kafe Cocorico, Dago Bandung.

Dalam ‘Jelajah Tangguh’ tersebut dijelaskan Andry, para rider menggunakan motor bebek biasa dan matik yang banyak digunakan masyarakat pengguna motor saat ini yaitu Honda Supra X125, Yamaha Mio Sour GT125, dan Yamaha Fino. Dari empat rider, dua motor menggunakan ban Corsa dengan seri terbaru itu, dua lainnya menggunakan ban kompetitor. “Kami ingin para rider merasakan langsung seri terbaru ini, membandingkan dengan ban kompetitor di jalanan yang sama,” jelasnya.

Sepanjang jelajah 24 kota itu, rider juga bertemu dengan lebih dari 100 komunitas untuk berbagi pengalamannya selama menggunakan ban ini. Selain itu, kampanye ‘Jelajah Tangguh’ ini mengadakan trade in di kota-kota yang disinggahi para rider ini.

Dari pengalaman para rider yang mengikuti jelajah ini, Acho Bule menuturkan, ban ini lebih awet 80 persen dari ban standar merek lain. “Dengan konstruksi bahan lebih tebal, pattern V bisa mengalirkan air sehingga tidak menyebabkan slip ketika jalan berair karena hujan. Saya rata-rata jalan diatas 80 km/jam tapiban jalan tidak geser atau selip,” ungkapnya. Ia mengaku sempat ragu ketika diajak tim Corsa untuk melakukan uji ini. “Saya tidak pernah pakai ban murah, tapi setelah saya rasakan sejak awal pakai ban baru di Sabang hingga Bandung, kondisi ban ini masih seperti baru hanya berkurang 20 persen, sedangkan ban kompetitor malah rada kedodoran,” katanya.

Padahal, menurutnya, sepanjang perjalanan Sabang-Bandung itu mereka sempat ganti dua shock backer motor, tapi tidak ganti ban Corsa. “Ban dengan kondisi bagus menambah confident rider,” tambahnya. Sherly menambahkan, sebagai rider perempuan dia juga merasakan keamanan menggunakan ban ini, yang tidak cepat selip. Terutama saat hujan jalanan biasanya licin. “Waktu di Kelok 9 hujan badai, aspal baru licinnya seperti kaca, ban kompetitor sudah ada gejala habis hitam kiri kanan. Corsa yang V series ini tidak berubah, dengan gaya riding yang sama,” jelas Acho.

Salomon Manalu, Brand Manager Corsa, mengatakan, ban tipe ini sangat cocok buat komuter yang daya jelajahnya jauh dan butuh ban tangguh. “Ini jawaban bagi para rider, ban bagus tidak harus mahal. Harga ban ini mulai Rp 130 rbu saja bahkan saat trade in bisa hanya Rp 80 ribu,” tuturnya. Untuk tipe V22, menurutnya, sudah ada di seluruh toko dan bengkel ban di Indonesia. Sedangkan yang tipe V33 akhir baru ada di pasar pada akhir April ini. “Alasannya, karena lini produksi yang belum siap,” katanya.

Salomon menyebutkan, saat ini Corsa menguasai pangsa pasar ban sepeda motor sebesar 10 persen dari total 40 juta populasi motor di Indoensia. “Bandung sekitar 15 persen pangsa pasarnya, lebih tinggi,” ujarnya. Pihaknya menargetkan dengan seri terbaru ini pangsa pasar Corsa bisa naik 4-5 persen tahun ini. Saat ini kapasitas terpasang ban Corsa sekitar 16 ribu ban per hari, tahun ini akan dinaikan menjadi 20 ribuan lebih per hari.

Ia menyadari, Corsa seperti ‘anak bawang’ di ban motor dibanding IRC dan Federal yang produknya menjadi bagian manufaktur sepeda motor, maka itu pihaknya sangat menguatkan jalur distribusi untuk merebut persaingan ini. “Memastikan ketersediaan ban Corsa hingga ke pelosok, ini kuncinya,” ujar pria yang akrab disapa Momon ini. Pengguna motor ketika tidak ada ban seperti yang mereka mau, berpindahnya lebih mudah dibanding pengguna mobil. Jika Corsa tersedia di manapun, maka di sanalah Corsa bisa merebut pasar pengguna baru.

Corsa diidentikkan dengan ban murah. Untuk meningkatkan kepercayaan para rider pada ban ini, meski murah tapi memiliki kualitas unggul, Momon lebih mendorong experiential marketing. “Biarkan para rider mencoba, saat ‘Jelajah Tangguh’ keempat rider menemui komunitas di depan mereka berbagi pengalaman dengan ban ini,” tuturnya. Ia mengatakan, V Series misalnya, 45 persen lebih awet dibanding dengan ban berteknologi Eco-Tire lain, bahkan dengan uji ‘Jelajah Tangguh’ ini bisa dibilang usia penggunaan ban seri terbaru ini bisa mencapai 18 ribu km, sedangkan ban lain hanya 10 ribu km.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved