Dipercaya sebagai pengambil keputusan untuk meningkatkan kapasitas daya baru listrik pembangkit Indonesia, Vernon Sapalatua, General Manager Business Development PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), telah menandatangani kontrak kerja untuk jumlah 1.250 megawatt di 2017 ini. Unit yang ia bawahi mengemban tugas increase capacity yang didukung divisi lain untuk pengembangan bisnis dan direktorat operasi yang nantinya akan mengoperasikan pembangkit. Divisinya menjadi ujung tombak untuk unit pengembangan PJB. Kiprahnya bergabung di PJB cukup baru, aktif per Februari 2017, sebelumnya ia menjadi vice president di anak perusahaan PJB bernama Rekadaya Elektrika yang bergerak di bidang konstruksi.

Tengah: Vernon Sapalatua, General Manager Business Development PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) – Source: https://id.linkedin.com/

Core business yang berbeda antara PJB dengan pekerjaannya terdahulu tidak begitu menjadi penghambat. Kini ia lebih banyak bergerak di bidang operation maintenance, investment, dan developer. “Ketika kita tangani kontrak tenaga kerja listrik baru, selama masa investasi ini kita harus tetap mengeluarkan dana untuk beberapa tahun kemudian sampai kita terima return-nya,” ujarnya. Sejak memegang jabatan terbarunya di PJB, ia fokus melakukan eksekusi dengan perencanaan matang yang sudah ada sebelumnya. Planning yang bagus dibangun oleh PJB dan ia ingin eksekusi dapat berjalan lancar karena inti dari segalanya adalah pengeksekusiannya. “Memang, di level perencanaan ada hal yang bisa saya teruskan tapi target peningkatan kapasitas itu ada di saya, yang penting di eksekusinya. Jadi perencanaan sudah ada, tapi kunci pengembangan berhasil atau tidak itu ada di ekskusi,” ia menuturkan.

Prestasinya di tahun 2016 berhasil meningkatkan pendapatan Rekadaya menjadi sekitar Rp 800 miliar, dua kali lipat dari 2015. Mundur di tahun 2012, Vernon dan tim berhasil memenangkan satu mega proyek di Mamuju Sulawesi Barat dan itu yang menjadi recurring income Rekadaya. Di era kepemimpinannya saat ini, ia ingin dapat meningkatkan kapasistas yang otomatis akan berpengaruh pada angka yang didapat. Hal ini sangat mendukung pertumbuhan industri PJB. Vernon ingin ada investasi pembangkit baru, pembangunan unit baru yang akan diusahakan mendapat dukungan oleh equipment yang difabrikasi dalam negeri dan teknologi yang diproduksi di Indonesia serta ramah untuk lingkungan,” ungkapnya. Proses eco-friendly tetap menjadi perhatian meskipun menggunakan pembangkit batubara. Dipastikan ada infrastruktur tambahan untuk mengontrol emisi atau limbah lain agara sesuai dengan standar lingkungan.

Bergabungnya Vernon bersama PJB ingin melakukan perbaikan atas kekurangan yang ada sekarang. Sebisa mungkin ia akan perbaiki dengan wewenang yang dimilikinya saat ini. Tugas ini menjadi tanggung jawab besar untuknya dan akan lebih besar lagi jika nantinya ia dipercaya untuk berperan pada cakupan yang bisa diperbaiki. “Tentunya sedapat mungkin berkontribusi lebih jika dapat melebihi kontrak kerja ini. Bekerja sebaik mungkin dengan seluruh daya upaya, passion dan effort, insyaallah pasti ada jalan yang lebih baik,” imbuhnya. Harapannya, ingin membawa PJB menjadi lebih maju secara kapasitas dan market share dengan cakupan yang lebih luas dan menjadi leading diantara kompetitor lainnya. (Reportase: Akbar Kemas)