Technology Trends

Lesgo Memudahkan Orang Tua Temukan Guru Les

Lesgo Memudahkan Orang Tua Temukan Guru Les

Di era pendidikan dengan beban pelajaran yang makin tinggi saat ini, pelajaran tambahan di luar jam sekolah sangat dibutuhkan siswa. Orang tua pun sangat hati-hati dalam memilih les tambahan bagi anaknya. Namun seringnya, orang tua sulit menemukan guru les private yang tepat bagi anaknya.

Inilah yang mendorong Lesgo! hadir. Lesgo adalah platform pencarian guru atau pengajar berbagai mata pelajaran. Menurut Sang Made Kresna Andika, CEO dan Pendiri Lesgo sebelum era smartphone kegiatan mencari guru atau les private dilakukan dengan cara konvensional seperti melalui iklan di media cetak atau melalui bimbingan belajar.

Sayangnya hal itu sering menjadi kendala orang tua, lokasi bimbingan belajar yang jauh dari rumah atau sulit mendapat guru les yang tepat baik dari segi waktu, kualitas maupun waktu.

Dia mengklaim, Lesgo mempermudah pencarian guru les private. Dengan aplikasi ini bisa mendapatkan kualitas guru yang bagus. Selain itu keunggulan menggunakan aplikasi ini bisa mencocokkan waktu anak dengan gurunya. “Kendala orang tua biasanya mencari referensi guru les yang bagus. Biasanya mereka dapat referensi teman, tapi sayangnya ternyata tidak sesuai jadwalnya atau masalah harga,” ujar Sang.

Fleksibilitas menjadi tuntutan orang tua dan murid di era serba cepat saat ini. Di Lesgo bisa memilih guru les dengan variasi biaya les beragam sesuai dengan kemampuan orang tua. “Memang layanan ini bukan hal baru, tapi hanya di Lesgo mencari guru les bisa semudah dan secepat belanja online. Karena tim kami yang akan memverifikasi kualifikasi dan jadwal guru les yang diinginkan,” jelas Sang saat peluncuran Lesgo Versi 2.0 di Foundry 8 SCBD Jakarta, (07/07/2017).

Pencarian guru les di radius 7 kilometer dari lokasi alamat yang dicantumkan sebagai tempat belajar. Pilihan belajar bisa regular session maupun single, serta bisa belajar sendiri atau kelompok untuk hitungan biaya lebih murah. Menariknya guru dan siswa bisa chat dengan siswa atau orang tua melalui aplikasi ini.

“Ke depan akan ada seminar dan training,” ujar lulusan Tehnik Kimia UI Depok ini. Untuk memudahkan ada dua aplikasi di Googleplay Store: aplikasi Lesgo untuk siswa yang berwarna hijau dan aplikasi Lesgo yang berwarna biru untuk mitra guru. Selain melalui aplikasi informasi juga bisa didapat melalui websitenya.

Sang menyebut aplikasi ini sudah ada sejak akhir tahun lalu. Saat ini sudah ada 723 guru yang tergabung sebagai mitra, 3.168 produk les, dan sesi yang sudah terselesaikan 1.469 hingga saat ini. “Mencari guru les ngaji pun bisa. Kami bangga dengan pencapaian tersebut. Karena kami tidak pernah launching sebelumnya, mengundang media ataupun beriklan,” katanya.

Bramantya Sakti, pemerhati dunia online dan pengelola marketplace memandang, bisnis ini sangat menantang di Indonesia. Tapi dunia pendidikan peluangnya sangat besar, terutama platform guru les. “Pasar ini masih didominasi bimbingan belajar terkenal, Lesgo saya pikir mengambil peluang ini dengan baik,” katanya.

Tantangan di marketplace adalah membuat para pengguna terus menggunakan layanannya. Di sinilah kunci monetasi bisnis startup seperti ini. Dengan adanya seleksi guru les, Bram meyakini ini akan membuat para orang tua bisa mendapatkan guru les terbaik bagi anak-anaknya.

Sang menambahkan, potensi bisnis tutorial sekitar US$ 102 juta di 2018, nilai itu didominasi wilayah Asia. Dan ia melihat Indonesia memiliki potensi besar sekali karena sekitar 90 juta orang penduduk di usia belajar.

Diakui Sang, turn over guru yang tinggi jadi kendala saat ini , karena pihaknya tidak bisa menahan guru yang ingin mencari pekerjaan lain. Maka itu solusinya adalah dengan mencari guru sebanyak mungkin untuk memberikan opsi guru lebih banyak bagi orang tua. Selain itu, pihaknya juga mengajak dialog dengan guru tentang potensi menggali pendapatan tambahan dari subyek pengajaran lain agar para guru bisa terus bersama Lesgo.

Monetasi Lesgo dari mitra guru dengan pembagian keuntungan. Namun, Sang tidak berkenan menyebut angka detil pendapatannya. Target ke wilayah lain di luar Jabodetabek bisa dicapai akhir tahun ini. “Jawa Barat terutama karena populasi besar di sini, tahun depan kami berharap bisa merambah wilayah lain,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved