Gebrakan Generasi Ke-2 Grup Kawan Lama
Beberapa tahun terakhir perekonomian Indonesia memang mengalami perlambatan. Namun, para pebisnis tangguh mafhum bahwa mereka tak bisa hanya berpangku tangan menerima kondisi tersebut. Itu pula yang ditempuh Grup Kawan Lama. Kelompok usaha yang berkembang dengan jaringan supermarket khususnya, seperti Ace Hardware dan Informa, yang menyediakan berbagai bahan bangunan, perkakas rumah tangga, dan furnitur itu terus berinovasi demi menggenjot penjualan. “Jika dilihat secara makro, dunia peritelan sedang sedikit melesu. Tapi, kelesuan tersebut tidak berdampak pada semua industri. Bisa dibilang, kelesuan ekonomi tidak berdampak pada bisnis Ace dan Informa,” kata Teresa Wibowo, CEO PT Omni Digitama Internusa, anak usaha Grup Kawan Lama yang menaungi e-commerce Ruparupa.com.
Menghindari dampak kelesuan ekonomi memang tak mudah dilakukan. Teresa mengaku, pihaknya gigih menggelar strategi anyar demi mendorong orang untuk terus berbelanja di Ace dan Informa. “Sebagai retailer, kami memancing orang untuk lebih spend uang mereka dengan promosi, inovasi produk. Melihat apa saja yang sedang hype di masyarakat dan kami mencoba provide itu. Basically, kami mencoba untuk menambah experience bagi customer di toko kami,” tutur anak sulung dari empat bersaudara, putra-putri pasangan Kuncoro Wibowo (putra pertama pendiri Grup Kawan Lama) dan Yohanna Saputra itu.
Ditambah lagi, Teresa mengklaim pihaknya tidak memancangkan harga yang tinggi untuk aneka produknya, meskipun pasar sasarannya adalah segmen menengah-atas yang tidak terlalu sensitif terhadap perbedaan harga. Pembaruan jajaran produk di berbagai gerainya pun terus digenjot. Sebagai contoh, meningkatnya tren wisata mendorong Kawan Lama menyediakan aneka produk koper. Tren hidup sehat membuat Kawan Lama turut menjajakan berbagai produk karpet yoga, sepeda, pembuat jus buah, serta beragam alat masak.
Merebaknya era digital juga disambut sigap oleh Kawan Lama dengan merilis aplikasi Ace Hardware. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan melihat berbagai produk terbaru, aneka promo, poin, serta bonus. “Saat ini Ace sudah memiliki 1 juta lebih member,” ujar Teresa yang bergabung dengan Kawan Lama sejak 2009.
Tak ketinggalan, Kawan Lama membesut e-commerce bernama Ruparupa.com. Produk yang dijual di Ruparupa.com meliputi produk home living seperti peralatan dapur, furnitur, bed and bath; produk gaya hidup; otomotif; produk kesehatan dan olahraga; produk elektronik dan gawai, sampai mainan bayi.
Bisa dibilang, Rupa-rupa.com merupakan perluasan pasar Ace, Informa, dan Toy Kids ke ranah digital. Selain produk dari Kawan Lama, berbagai produk UMKM seperti bantal dan kerajinan tangan turut dipajang di situs tersebut. “Sampai saat ini, jumlah produk UMKM sebesar 10% dari total produk,” kata Teresa.
Meski saat ini kontribusi penjualan Rupa-rupa.com masih di bawah 1% dari total penjualan Kawan Lama, Teresa yakin ke depan akan berkembang pesat. Salah satu strategi untuk memperbesar penjualan Rupa-rupa.com yakni dengan mendorong pelanggan yang menjadi anggota Ace dan Informa untuk turut berbelanja di e-commerce tersebut. “Kawan Lama saat ini still investing di dua dunia, online dan offline. Offline masih dibutuhkan karena Indonesia sangat luas, masih terbuka kesempatan untuk membuka toko-toko baru,” ujarnya.
Memang, seperti yang dijelaskan Teresa, Kawan Lama masih menggenjot gas ekspansi tokonya. Bahkan, Informa baru saja meluncurkan submerek yang dinamakan Informa Custom Furniture. “Di situ customer bisa mendesain sendiri furnitur yang diinginkan. Saat ini baru ada satu toko dan rencananya akan ada penambahan satu toko lagi di Jakarta.”
Hingga saat ini, Kawan Lama telah membuka 132 gerai Ace Hardware, 64 gerai Informa, dan enam gerai Toys Kingdom. Jumlah itu masih akan bertambah 15-18 gerai Ace Hardware dan enam gerai Informa. “Ace dan Informa memiliki pertumbuhan positif dari tahun lalu dan we are on good trajectory untuk pencapaian target di tahun ini. Sampai saat ini, Ace sendiri pertumbuhannya mencapai 11% dari tahun lalu,” ungkap Teresa.
Sumardy, konsultan pemasaran dari Buzz n Co, menyambut baik ekspansi Kawan Lama ke ranah digital. Pasalnya, pertumbuhan bisnis dengan mengandalkan toko fisik akan terkait erat dengan jumlah gerainya, karena itu strategi tersebut memiliki keterbatasan. “Pilihan menggunakan online menjadi sebuah pendekatan yang tepat karena bisa melakukan akuisisi dengan lebih banyak dan meningkatkan potential audience yang akan mencoba mencari tahu hanya melalui online tanpa harus menghabiskan waktu mengunjungi sebuah outlet,” paparnya.
Salah satu hal yang harus ditingkatkan Kawan Lama, lanjut Sumardy, adalah pada aspek retensi pelanggan. Pasalnya, pemilik kartu anggota Kawan Lama sering mengetahui program promo hanya setelah berada atau masuk ke dalam gerai toko. “Karena itu, yang harus ditingkatkan adalah bagaimana melakukan integrasi offline dan online. Customer experience seperti apa yang diharapkan dari online dan juga offline sehingga saling melengkapi,” ujar Sumardy.(Reportase: Anastasia Anggoro Sukmonowati)