Marketing Trends

Membidik Pasar Ekspor Timur Tengah dan Afrika Melalui Dubai

Membidik Pasar Ekspor Timur Tengah dan Afrika Melalui Dubai

Bagi para pebisnis, sangat penting untuk terus memperluas pemasaran produknya guna meningkatkan skala bisnis. Sala satu jurus yang bisa menjadi alternatif perluasan pasar ialah dengan meningkatkan porsi pasar ekspor. Penguasaan pasar ekspor yang signifikan akan sangat membantu perusahaan dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan bisnis sehingga tidak melulu bergantung pasar domestik. Nah, jika perusahaan Anda hendak memperluas pasar ekspor, rasanya sangat penting untuk mencoba untuk melirik pasar Uni Emirate Arab (Dubai), bila selama ini pasar tersebut belum digarap atau belum maksimal digarap.

Gusmalinda Sari

Gusmalinda Sari, Direktur Indonesia Trade Promotion Center-Dubai

Uni Emirate Arab (UAE) dengan Kota Dubai sebagai pusat bisnisnya, merupakan negara yang memiliki potensi pasar yang luar biasa besar sebagai mitra dagang bagi para pelaku bisnis Indonesia sehingga sebaiknya para eksportir jangan melewatkannya. Dubai dikenal sebagai sebagai hub perdagangan di kawasan Timur Tengah, Afrika dan sebagian Eropa, sehingga sudah sewajarnya eksportir menjadikan negara ini sebagai tujuan pasar utama. Penting untuk bisa memasukkan produk kita ke UEA karena produk-produk yang diekspor ke UAE pada umumnya akan dire-ekspor ke negara-negara sekitarnya di Timur Tengah , Afrika, dan sejumlah negara Eropa bekas pecahan Soviet.

Geliat perdagangan internasional di UEA juga terbilang lebih kencang. Hal itu juga bisa dilihat dari banyaknya pameran internasional yang diselenggarakan di negeri gurun pasir tersebut. “Setiap tahun sekitar 70 pameran internasional rutin diselenggarakan di Dubai, Abu Dhabi atau Sharjah, namun pada umumnya di Dubai World Trade Center (DWTC),” tutur Gusmalinda Sari, Direktur Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC)- Dubai.

Gusmalinda menunjuk contoh rencana hajatan Dubai World Expo 2020, di mana Dubai akan menjadi tuan rumah pada mega expo internasional, maka pemerintah UAE sedang dan akan melakukan berbagai pembangunan mega project berupa pendirian apartemen-apartemen dan pusat perbelanjaan terbesar guna menarik pengunjung dari seluruh dunia. “Tentunya hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi pada tahap persiapan dan pembangunan berbagai fasilitas utama dan pendukung World Expo 2020 seperti building material, makanan, furniture dan tenaga kerja di sektor hospitality. Ini kesempatan bagi eksportir Indonesia untuk meningkatkan perdagangan komoditi-komoditi unggulannya ke UAE dan Dubai khususnya,” lanjut Gusmalinda.

Selama ini sudah terdapat bebeberapa eksportir Indonesia yang sukses memanfatkan UEA dan Dubai sebagai pasar utama produknya. Contohnya, untuk pasar pasar aki dimana total impor aki UEA tahun 2016 tercatat tak kurang dari USD 579,96 juta, sudah ada pemain Indonesia yang cukup terkenal di pasar UAE, merek INCOE (PT Astra Autoparts). Lalu untuk pasar ban (market impor ban UEA 2016 USD 1,1 milyar), ada merek GT Radial (PT Gajah Tunggal) dan Achilles (PT Multistrada) dari Indonesia yang eksis.

Demikian juga untuk memenuhi tren pertumbuhan permintaan kopi instan asal Indonesia di pasar UAE yang mengalami kenaikan hingga 60% dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sudah ada sejumlah produk Indonesia yang berjaya seperti Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi), Torabika Cappucino (PT Mayora Indah) dan Indocafe (PT Sari Incofood Corporation). Pasar lain yang juga menarik dibidik ialah segmen pasar biskuit dimana total impor biskuit UAE 2016 sekitar USD 257,2 juta. Untuk pasar permen, total impor permen Dubai 2016 bahkan bisa mencapai USD 852 juta. Beberapa jenis produk lain yang juga dibutuhkan misalnya perhiasan emas, CPO, sabun, pakaian jadi, makanan, fashion, kertas dan plywood.

Bila akan menggarap pasar UEA tentu akan lebih baik bisa menghubungi dan berkoordinasi dengan ITPC Dubai sebagai kepanjangan pemerintah disana. ITPC memang bertugas mempromosikan produk-produk Indonesia di negara tersebut. Baik promosi door to door ke buyer, promosi melalui pameran, promosi digital (website, Sosmed, Youtube, dll) maupun dengan memasang iklan di tempat-tempat strategis

ITPC Dubai biasanya juga melakukan analisa pasar dengan mendatangi hypermarket, mall dan mini market untuk melihat dan mengetahui produk-produk mana yang disukai dan siapa kompetitornya. Bahkan juga melakukan kerjasama dengan media lokal untuk membantu promosi produk Indonesia dengan mengundang mereka untuk meliput berbagai kegiatan promosi yang dilakukan ITPC Dubai, serta promosi melalui event-event lain.

Gusmalinda selaku Direktur ITPC Dubai menyarankan kepada pemilik produk di Indonesia yang akan masuk pasar UEA agar melakukan koordinasi pemasaran dengan ITPC, khususnya untuk mengetahui tentang selera dan produk yang disukai pasar Timur Tengah. Ia juga menyarankan agar produsen Indonesia bisa membuat packaging produk yang menarik dan harga kompetitif, konsisten mempertahankan kualitas dan terus melakukan innovasi. “Para pelaku ekspor juga perlu mengantisipasi kemungkinan terjadinya pembajakan brand/merek Indonesia oleh buyer di Dubai,” ujar Gusmalinda berpesan. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved