Ardantya Syahreza memang tangkas menangkap peluang. Lahir di Jakarta 20 Desember 1976, lulusan Manajemen Pemasaran Universitas Brawijaya itu kini menjadi pemilik dan direktur utama di dua bisnis, pemasaran dan kuliner, melalui PT Marketing Komunikasi Indonesia (MKI) dan PT K-Food Indonesia.

MKI menaungi dua unit/divisi usaha, yaitu Exigo, agensi aktivasi merek yang jasa utamanya membidangi pengembangan dan konsultasi strategi komunikasi merek, mengelola implementasi kegiatan promosi dan pemasaran. Unit kedua adalah Cauldron Research, agensi riset pemasaran yang jasa utamanya fokus pada penelitian kualitatif tentang teknik pemasaran yang baru, evaluasi iklan, dan studi perilaku belanja. Sementara KFI mewadahi hak waralaba Bakso Kota Cak Man.

Lahirnya Exigo berangkat dari banyaknya komentar para pemilik merek perihal bagaimana mereka bisa mengukur korelasi investasi pada iklan dengan hasil penjualan bisnis. Exigo adalah agensi below the line yang dirancang untuk melakukan segala kegiatan promosi dan pemasaran merek, sistem remunerasinya memuat variabel nilai yang dibayarkan disesuaikan dengan tingkat keberhasilan suatu kegiatan dan penjualan.

Sebelum menjadi wirausaha pada Oktober 2005, Ardantya pernah bekerja di Royal Bank of Canada sebagai Marketing Research Trainee, sebagai Eksekutif Riset Senior ACNielsen Indonesia, Manajer Riset Exquisindo Global Research, dan Manajer Pengembangan Bisnis agensi periklanan multinasional DDB Indonesia.

Berkat kerja kerasnya, MKI kini dipercaya menangani merek besar, di antaranya BCA, Danone Activia, Neuralgin, Produgen, Kidzania, LG, 3 (Hutchison Telecom), dan Nestle. “Target saya, menumbuhkan omset perusahaan lima kali lipat dalam satu-dua tahun ke depan,” ujar ayah dua anak itu.

Eddy Dwinanto Iskandar