Listed Articles

Dikelola Profesional, Rajawali Corpora Menjadi “The Great Place to Work”

Oleh Admin
Dikelola Profesional, Rajawali Corpora Menjadi “The Great Place to Work”

Tan Tjoe Liang, Managing Director & Chief Finance Officer PT Rajawali Corpora menegaskan, jika ingin membicarakan PT Rajawali Corpora (Rajawali) sebagai perusahaan The Great Place to Work harus melihat kaitannya dengan latar belakang, pendiri, dan tujuan dari perusahaan tersebut.

Rajawali merupakan holding company dari beberapa kelompok usaha yang dibesut sejak tahun 1984 oleh Peter Sondakh. Hampir 26 tahun perusahaan ini berdiri. Hanya nama Peter Sondakh yang tercatat sebagai pendiri dan pemilik utama Rajawali hingga sekarang. Dalam menjalankan korporasinya, Peter hanya dibantu oleh para profesional yang 100% murni di luar hubungan keluarga.

Menurut Tan, salah satu alasan Rajawali menjadi perusahaan pilihan buat para pekerja karena perusahaan ini bukanlah perusahaan keluarga. Artinya, memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para profesional yang ada untuk bergerak lebih leluasa dalam mengeksekusi strategi bisnis, tapi tetap dalam koridor rambu-rambu yang sudah ditentukan.

Rajawali sebagai organisasi bisnis adalah organisasi yang mau terus belajar dan beradaptasi dengan situasi dan kondisi bisnis terkini. Awalnya, Rajawali merupakan sebuah konglomerasi, semakin bertambahnya usia, khususnya pada 3 – 5 tahun terakhir ini berubah menjadi investment company. Sebagai perusahaan investasi, Rajawali hanya akan fokus pada 3 jenis bidang usaha, yaitu: properti-hotel, coal-mining, dan agrikultur. Dan, sebagai perusahaan investasi tentu budaya usahanya adalah dinamis dan kreatif.

Tan mencontohkan aktivitas usaha Rajawali sebagai perusahaan investasi. Misalnya, Rajawali mengakuisisi sebuah perusahaan X yang kemudian dikembangkan dan dikelola agar performa perusahaan itu lebih baik daripada sebelumnya. Adanya unit-unit bisnis yang baru dalam kelompok usaha Rajawali memberikan kesempatan pada para profesional yang ditempatkan di unit-unit bisnis tersebut untuk bisa lebih berkarya-berinovasi agar bisnisnya perfom dengan baik. Dan, bagi kalangan internal di Rajawali tertantang untuk selalu think out of the box, berpikir investasi apa yang terbaik untuk kelangsungan organisasi. “Adanya tantangan-tantangan baru membuat suasana kerja menjadi lebih hidup, dinamis, dan terus belajar sesuatu yang baru,” ujarnya.

Adanya kesempatan untuk terus berkarya mengingat tingginya dinamika jalannya perusahaan juga menjadi salah satu alasan menjadikan perusahaan ini sebagai pilihan tempat bekerja. “Artinya, akan ada selalu tantangan baru,” ungkap Tan Tjoe Liang. Tentu saja, dia juga menyebutkan alasan lain, seperti leadership, sistem remunerasi, dan talent management yang juga berperan penting dalam membuat seseorang untuk terus bergabung di perusahaan ini atau tidak.

Untuk menjadikan Rajawali sebagai ‘rumah yang nyaman’, pihak manajemen harus bisa mengelola perusahaan ini sebagai perusahaan yang bisa memberikan nilai tambah kepada seluruh orang yang terlibat di dalamnya dan stakeholder lainnya.

Kastemer Rajawali Corpora pun harus bisa merasakan nilai tambah itu. Lalu, nilai tambah seperti apa yang ditawarkan oleh Rajawali? Menurut Tan, pengertian nilai tambah itu, yakni jika setiap individu yang ada di dalam organisasi bisa menunjukkan kemampuan alias berkarya seoptimal yang bisa dilakukannya.

Terkait dengan leadership, pengambilan keputusan terahir itu memang berada di tangan Tan. Namun, bukan berati ada pemaksaan kehendak dari pihaknya. Dia memberikan kesempatan pada timnya untuk berani mengemukakan alasan mengapa keputusan itu harus diambil. Keputusan di bidang yang sifatnya operasional harian dan teknis, misalnya di bidang penyelenggaran IT di internal perusahaan, tim IT lah yang mengambil keputusan tersebut, tentu berdasarkan data, fakta, dan alasan yang kuat.

Yang jelas, 5 variabel: leadership, talent management, external business focus, clarity of direction, dan job enablement, sudah diterapkan dalam keseharian Rajawali. Untuk penyampaian clarity of direction, Rajawali juga secara periodik melakukan meeting, mulai dari mingguan, bulanan, enam bulanan, sampai tahunan. Meeting itu juga bisa dilakukan secara formal dan informal. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved